TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com-Enam santri putri Pondok Pesantren (Ponpes) Ahmad Basyir, di Dusun Parsariran, Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), hanyut terseret arus Sungai Parsariran yang meluap , Jumat (3/3/2023).
Satu santri ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, satu orang sempat hilang dan akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal, dan empat lainnya selamat.
Dirsa Novia yang merupakan santriwati Pondok Ponpes Ahmad Basyir yang hanyut di sungai Parsariran pada Jumat (3/3) lalu, ditemukan tim gabungan dalam keadaan meninggal dunia, Minggu (5/3) sekira pukul 16.00 Wib. Korban ditemukan lebih kurang sejauh 20 Km dari lokasi hanyut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa ) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapsel Umar Halomoan Daulay mengatakan, korban ditemukan dengan jarak 20 kilometer dari titik hanyut pada saat sungai Parsariran meluap.
“Pencarian menggunakan perahu karet dengan teknik manuver secara zig-zag. Selanjutnya melakukan penyisiran menuju sungai. Korban ditemukan Minggu sore sekira pukul 16.00 Wib, di kawasan aliran sungai Batangtoru desa Bandar Tarutung atau sekitar 20 kilometer dari titik awal korban terseret arus.
“Jasad korban ditemukan sudah mengambang di pinggir sungai. Korban telah dievakuasi mengunakan satu perahu dengan jalur sungai Batangtoru dari desa Bandar Tarutung menuju rumah sakit terdekat,” tukas Umar.
Sementara Danramil 01/Batangtoru, Kapten Inf Halasson Sirait saat dikonfirmasi di lokasi mengatakan, membenarkan penemuan jenazah almarhumah. Saat itu tiga perahu melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai Batangtoru yakni petugas gabungan dari BPBD Tapsel, Basarnas Provinsi Sumut, Polsek Batangtoru dan Koramil 01/Batangtoru melakukan penelusuran sepanjang sungai Batangtoru.