TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com-Tudingan bahwa dimasa Bupati Tapanuli Selatan di jabat Dolly PP Pasaribu pembangunan mundur kebelakang menurut telaah justru berbanding terbalik dengan kenyataannya.

Dimana dimasa Dolly PP Pasaribu justru pembangunan mulai terarah yang dapat dilihat dari terkonsentrasinya pembangunan sesuai RPJMD dan pembangunan sudah mulai berbasis dokumen perencanaan.

“Justru periode sebelumnya (Syahrul M Pasaribu) pembangunan kami nilai banyak tidak tepat sasaran dan terkesan pemborosan karena tidak berdasarkan dokumen perencanaan terkait kelayakan dan kepatutannya khususnya secara ekonomi dan lingkungan,” ungkap Direktur Pusat Analisis Layanan Dasar Masyarakat (Paladam) Subanta Rampang Ayu, ST.

Subanta mencontohkan beberapa program pembangunan di masa Syahrul M Pasaribu yang juga merupakan Paman Kandung Dolly PP Pasaribu Bupati Tapanuli Selatan saat ini seperti pembangunan kebun raya dengan aksesoris didalamnya seperti menara pandang, quest house, rumah kaca dan lain sebagainya dinilainya adalah pemborosan.

“Malah, bukan urusan wajib namun urusan pilihan dan yang secara ekonomi waktu pengembalian modalnya tinggi. Bisa dilihat dari tingkat kunjungan dan PAD yang didapatkan dari program pembangunan itu termasuk juga dari lokasi wisata air terjun silima-lima,” katanya.

Selama ini 5 kawasan strategis kabupaten yang tertuang dalam RTRW hanya satu yang ditindak lanjuti oleh Bupati Tapsel sebelumnya yakni Syahrul M Pasaribu yaitu RDTR Kota Batangtoru.

Justru pada masa Dolly PP Pasaribu sebagai Bupati Tapsel telah mengeluarkan program strategis sesuai RTRW dan langsung dieksekusi Dolly PP Pasaribu dengan telah tersusunnya dokumen RP3KP sebagai rencana induk pembangunan dan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman dalam mengatasi tingginya kawasan kumuh dan banyaknya rumah tidak layak huni di Tapsel.

Dan dokumen Pemetaan Potensi Unggulan Pertanian di 3 kawasan strategis yakni Kawasan Agropolitan Pintu Padang, Kawasan Agropolitan Sitinjak dan Kawasan Agropolitan Sipirok sebagai bagian dari 5 KSK (kawasan Strategis Kabupaten) tahun 2022 kemarin.

“Tinggal  Kawasan Agromarine Muara Upu dan Kawasan Strategis Danau Siais yang belum disentuh dan ini bukti Dolly PP Pasaribu membangun berdasarkan RTRW dan RPJMD nya atau dia tepat janji, padahal usia kepemimpinannya baru 2 tahun dan jelas belum terlihat saat ini. Namun, hasilnya akan terlihat untuk masa jangka panjang,” ujar Subanta.

Sehingga kondisi sekarang ini adalah hasil dari pembangunan sebelumnya saat Bupati Tapanuli Selatan di jabat Syahrul M Pasaribu. Seandainya pembangunan periode sebelumnya berbasis dokumen perencanaan, RTRW dan RPJMD seharusnya hasilnya  akan terlihat sekarang ini.

“Jadi aneh bila kondisi sekarang ini yang disalahkan kepemimpinan saat ini (Dolly PP Pasaribu), padahal dia menerima warisan kemarin (Syahrul M Pasaribu) dan saat ini Dolly PP Pasaribu mulai menancapkan fondasi yang kokoh untuk ke depan,” beber Subanta.

Kemudian di setiap kesempatan Dolly PP Pasaribu selalu menekankan agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai RPJMD.

“Teranyar kegiatan di PAPBD 2022 kemarin Pemkab Tapsel berani melakukan gebrakan dengan men SILPA-kan seluruh kegiatannya. Ini menurut kami justru langkah maju Dolly PP Pasaribu yang lebih mengedepankan kehati-hatian, efesiensi dan efektifitas anggaran sesuai PP nomor 12 tahun 2019 dan Permendagri nomor 77 tahun 2020,” jelas Subanta Rampang Ayu, ST. (PAP)