TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com– Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golongan Karya Sumatera Utara (Sumut), H. Syahrul M. Pasaribu Silaturahmi Ramadhan 1444 H, di Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Kedatangan Syahrul Pasaribu disambut hangat oleh sejumlah pemuka masyarakat setempatdi di Masjid Babur Rahman, Lingkungan I, Kelurahan Pasar Pargarutan, Senin (3/4) lalu.
Menurut Syahrul, meski tidak lagi memimpin di daerah tersebut, silaturahmi harus tetap dijaga.
“Dalam agama kita (Islam), ada banyak makna serta keutamaan dari silaturahmi. Di samping mendekatkan diri kepada Allah SWT, termasuk perpanjang umur dan lapangkan rejeki,” ujarnya.
Terlebih lagi, saat ini umat muslim khususnya di Tapsel berada di bulan penuh berkah dan pengampunan, bulan di mana segala amal baik Allah SWT lipatgandakan pahalanya.
Seolah tidak ingin menyianyiakan fadillah bulan suci Ramadhan, Syahrul Pasaribu yang dikenal dengan sifat bersahaja itu mendengar keluh kesah warga ketika itu, segera meresponnya.
Permintaan warga kepada Syahrul untuk berbagai hal termasuk pembangunan kamar mandi disekitar Masjid Babur Rahman (baru/tambahan) untuk masyarakat lingkungan 1 Kelurahan Pasar Pargarutan.
Dikesempatan itu Syahrul, menyerahkan bagian zakat mal (zakat harta) keluarga sebesar Rp15 juta.
“Semoga dapat digunakan dengan baik dan bisa menjadi pemecah masalah warga yang merasa buntu misalnya membantu pendanaan bangunan tersebut,” harapnya.
Tokoh masyarakat Lingkungan I (Pargarutan Pangulangan) Kelurahan Pasar Pargarutan, H. Pinayungan Harahap yang menerima bantuan mengaku terharu sekaligus berterimakasih.
“Kami tidak menyangka, sekalipun kini tidak lagi menjabat sebagai bupati, namun kepedulian pak Syahrul Pasaribu terhadap bumi dan masyarakat Tapsel tidak berkurang sedikitpun,” ungkapnya.
H. Pinayungan pun menuturkan, pembangunan kamar mandi itu sudah terbilang lama mereka dambakan. Bahkan, bisa terbangun secara baik dengan kondisi yang sekarang di luar prakiraan.
“Tadinya kami berpikir, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat saja kami sudah sangat bersyukur. Tidak terpikir akan secantik bangunan sekarang mengingat keterbatasan anggaran,” tuturnya.
Memiliki figur seperti Syahrul Pasaribu, menurut H. Pinayungan, merupakan anugerah bagi warga. Ia meminta supaya karya bakti Syahrul Pasaribu terhadap kemaslahatan umat tidak berhenti.
“Untuk lebih banyak berbuat kepada masyarakat tentu secara formal pak Syahrul harus kembali di lingkaran pengambil kebijakan. Kami siap ambil peran mewujudkan cita-cita bapak,” tegasnya.
Di hari yang sama, malam harinya silaturahmi Ramadhan Syahrul Pasaribu berlanjut ke Masjid As-Syuhada Dusun Sibio-bio, Desa Huraba. Tahu ada tamu istimewa, warga ramai berdatangan.
Hadir Kepala Desa Hurabaa Maramuba Harahap, Kepala Desa Huta Ginjang, Iman Siregar, Kepala Dusun Sibio-bio Sanusi Siregar, Raja Pamusuk Sutan Dibata Siregar, pihak BKM dan kaum ibu.
Seperti di tempat sebelumnya, Syahrul Pasaribu kembali menyahuti harapan warga yang minta Zakat hartanya sebagian disalurkan didesa itu untuk digunakan semestinya termasuk untuk membantu rehab total surau wanita, yang menjadi andalan utama warga setempat.
Jika sebelumnya Syahrul berencana menyalurkan zakatnya sebesar Rp15 juta, namun karena banyak hal yang perlu diatasi sesuai harapan warga, jumlah itu ia tambah sehingga total nominalnya menjadi Rp 20 juta.
“Tidak akan mungkin saya menolak permintaan warga, karena ini merupakan kampung halaman kedua bagi saya. Mereka merupakan bagian dari diri saya,” ungkap Syahrul kepada wartawan.
Ia mengenang, bagaimana dulunya sangat getol membangun infrastruktur di daerah itu dari nol. Itu dilakoni jauh sebelum Syahrul menjadi Bupati Tapsel, tepatnya semenjak anggota DPRD Sumut.
“Pembangunan tersebut semakin gencar saya laksanakan begitu mendapat amanah sebagai Kepala Daerah di Tapsel. Saya ingin masyarakat tidak terisolir karena infrastruktur,” kenangnya.
Syahrul meyakinkan, semua itu dapat terwujud berkat jalinan silaturahmi dan harmoni di antara pemimpin dan yang dipimpin. Apa yang sudah dilakoninya dengan berbagai capaian itu, Syahrul persilahkan masyarakat yang menilai.
“Intinya jaga terus kekompakan. Jangan sampai terpecah belah apalagi dibentur-benturkan. Kita harus pintar memilah dan memilih mana yang baik dan buruk bagi kehidupan kita,” pesannya.
Kepala Desa Huraba memastikan, nasehat dan wejangan dari Syahrul menjadi pegangan bagi warga dalam berkehidupan sosial di desanya.
“Terimakasih atensinya pak,” ucap Maramuba.
Senada, Raja Pamusuk Sutan Dibata Siregar tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih atas keberpihakan maupun perhatian Syahrul mengatasi kesulitan masyarakat Sibio-bio dikurun waktu sekitar delapan tahun lalu yang telah dijawabnya dengan berbagai sektor pembangunan secara bertahap dan sekarang ini telah dinikmati masyarakat.
Ia berharap, Syahrul Pasaribu yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI Tapsel itu beserta keluarga selalu dikarunia kesehatan dan umur panjang. Agar masyarakat Tapsel secara umum dan Sibio-bio khususnya tak kehilangan sosok pengayom.
“Kondisi infrastruktur jalan yang mulus, paret, irigasi dan lampu jalan di kampung kami sampai hari ini, masih jejak tangan dingin pembangunan pak Syahrul. Di tangan bapaklah, hal yang tidak pernah kami impikan justru terwujud,” ujarnya.
Bagi Raja Pamusuk, sentuhan pembangunan itu harus terus berlanjut. Syahrul harus berkiprah di jenjang yang lebih tinggi yakni nasional. Warga Sibio-bio secara bulat dan kompak mendukung Syahrul dalam pencalonannnya untuk DPR RI.
“Kami menaruh harapan besar ke pak Syahrul. Karena kami juga mengarisbawahi, bahwa bapak sosok Syahrul Pasaribu bukanlah sosok kacang yang lupa kulitnya,” pungkasnya diamini warga.
Dikedua tempat acara itu yang turut dihadiri Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Tapsel M. Rawi Ritonga, Syahrul juga membagikan kain sholat warga yang hadir. (ran)