Akses jalan penghubung antar kecamatan itu, tertutup. Dan pada pagi hari, warga setempat, berubaya membuka jalan agar bisa dilalui kenderaan.
“Hanya kreta (sepeda motor) dan mobil kecil yang bisa lewat,” terang Mastiur Pane (57) salah seorang warga pada wartawan.
Disebut, angin kencang yang melanda Sipirok sekitarnya, menjadi penyebab tumbangnya pohon durian dipinggir jalan itu. Suara reruntuhan pohon tumbang terdengar keras dikegelapan malam.
“Angin kencang bercampur gerimis. Listrikpun sedang padam saat itu,” ucapnya.
Rahman (23) salah seorang pengguna jalan mengaku, harus berputar arah, mencari jalan alternatif menuju Arse, setelah melihat ada pohon tumbang menutupi badan jalan itu.
“Saya harus mutar, menggunakan akses jalan Simaninggir, Sabatolang, Hasang Marsada menuju Arse,” terangnya sambil menyebut, kenderaan lainnya juga kelihatan memanfaatkan akses itu, karena pohon tumbang di Sibadoar.
Warga berharap, pohon tumbang harus segera di bersihkan dari badan jalan untuk menghindari antrian. Atau, setidaknya memberi tanda di persimpangan bahwa badan jalan tertutup.
Camat Sipirok Sahruddin Perwira membenarkan tertutupnya badan jalan akibat pohon tumbang, setelah diterjang angin kencang.
Disebut, akibat pohon tumbang itu juga, diduga mengakibatkan padamnya listrik disekitar Desa Sibadoar. Dan pihaknya telah menyampaikan kondisi itu kepada PLN. (ran)