TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com– Kecelakaan kerja kembali terjadi di lokasi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru, TapanuliSelatan (Tapsel). Satu pekerja meninggal dunia, setelah mobil yang dikendarainya menabrak tebing, dan masuk ke dalam jurang, kemudian tewas tertimpa batu, Minggu (2/7/2023) malam.

“Benar. Telah terjadi insiden kecelakaan sebuah mobil operasional PT SAE (Subkontraktor PT NSHE), yang dikemudikan salah seorang pekerja (driver), yang menyebabkan korban meninggal dunia dan satu pekerja mengalami luka-luka, di lokasi proyek PLTA Batangtoru, Tapanuli Selatan,” ungkap Kapolres AKBP Imam Zamroni, lewat pesan singkat, Selasa (4/7/2023).

Zamroni mengatakan, korban meninggal atas nama Salman Lubis (24) Warga Desa Panyabungan Tonga, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Dan satu korban mengalami luka-luka atas nama Akbar Mustafa Siregar (28), warga Lingkungan III, Kelurahan Pasar Sempurna, Kecamatan Marancar, Tapanuli Selatan.

“Kejadiannya, pada Minggu 2 Juli 2023 malam. Dan satu korban mengalami luka-luka dan sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Metta Medika, di Padangsidimpuan,” ucap Zamroni.

Zamroni menceritakan, Minggu (2/7/2023) malam, Salman datang menjemput Akbar yang baru selesai bekerja melakukan pengukuran di Adit-2 (akses terowongan), dan hendak pindah ke Adit-3, dengan mengendarai mobil.

Sebelum mencapai Adit-3, mobil Hilux jenis Dobel Cabin yang dibawa Salman, berusaha mengelakkan batu yang ada di jalan. Dan tiba-tiba menabrak tebing, lalu terpental dan masuk ke dalam jurang (di lokasi proyek PLTA Batangtoru).

“Saat ditemukan, satu korban meninggal berada di luar mobil, dan diduga hendak menyelamatkan diri,” ujar Zamroni.

Kejadian itu, diketahui pekerja lainnya yang sedang melintas, dan kemudian melaporkannya. Lalu, dilakukan evakuasi.

“Korban atas nama Salman Lubis ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tempat kejadian, karena tertimpa batu besar. Dan satu korban selamat atas nama Akbar Mustofa Siregar, mengalami luka di bagian kepala,” kata Zamroni.

Usai dievakuasi, kedua korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah di Sipirok. Lalu, korban yang selamat dirujuk ke Rumah Sakit Metta Medika di Padangsidimpuan.

“Dan untuk korban meninggal dunia, sudah dibawa dan diserahkan ke pihak keluarga di Panyabungan, Mandailing Natal,” pungkas Zamroni.

Sementara, Supervisor Bidang Komunikasi PT NSHE (North Sumatera Hydro Energi) Seno, yang sudah dikonfirmasi, belum memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.

Begitu juga dengan pihak PT SAE (Sinar Angel Emas) Derick, selaku perusahaan tempat korban bekerja, juga belum memberikan tanggapan. (YZA)