PADANGSIDIMPUAN, HARIAN TABAGSEL.com- Dalam tayangan Video di sejumlah media sosial telah terjadi pengeroyokan oleh sekitar 5-6 pemuda terhadap 1 pemuda pada Selasa (18/7) sekitar pukul 23.45 WIB tepatnya di depan RSUD Kota Padangsidimpuan, Jalan Kenanga, Kota Padangsidimpuan.

Tampak dari video pengeroyokan remaja itu, ada 5-6 orang mengejar korban yang mengenakan kaos lengan panjang berwarna coklat.

Namun naas, saat korban ini terjatuh tak jauh dari pintu RSUD, 6 orang pelaku langsung memukul dan menendang dan satu dari pelaku memakai baju putih seperti ada memegang benda tumpul memukul beberapa kali ke bagian tubuh korban hingga berlumuran darah.

Tak berselang lama, aksi pengeroyokan itu menjadi viral setelah video pengeroyokan dan penganiayaan tersebut beredar di berbagai sosial media.

Sementara Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dudung Setyawan, SH, SIK, MH melalui Kasat Reskrim AKP Maria Marpaung, SE, MM mengatakan, kasus tindak pidana kekerasan terhadap anak yang dilakukan secara bersama-sama ini sudah di tangani dan kepada 4 remaja yang diduga sebagai pelakunya sudah dilakukan interogasi melalui Unit Pelayanan Anak dan Perempuan.

“Kepada terlapor a.n YS (18), RM (18), FN (17), dan AM (17) sudah kita bawa ke Mapolres Padangsidimpuan untuk dilakukan interogasi dan hasil interogasi yang dilakukan unit Pelayanan Anak dan Perempuan bahwa terlapor mengakui perbuatannya telah melakukan tindak pidana kekerasan secara bersama-sama terhadap korban RFF yang sekarang masih menjalani perawatan medis karena mengalami luka berat,” ungkap Kasat.

Kasat Reskrim AKP Maria Marpaung menjelaskan bahwa kasus tindak pidana kekerasan terhadap anak ini bermula saat korban RFF bersama saksi R dan W berada di Alfamidi menunggu teman yang sedang mengambil uang di BRI Link, kemudian datanglah tiba-tiba pelaku R menggunakan sepeda motor berhenti di Alfamidi tersebut.

Pelaku R turun dari sepeda motor kemudian melakukan pemukulan terhadap korban RFF, lalu pada saat pelaku R melakukan pemukulan terhadap korban RFF spontan datang teman-teman pelaku R yang berjumlah kurang lebih 5 orang dan melihat teman-teman pelaku berdatangan korban bersama temannya langsung lari menuju RSUD Kota Padangsidimpuan.

Tidak sampai disitu pelaku R beserta kawan-kawannya ini langsung mengejar korban sampai kedepan ruangan IGD RSUD. Setelah korban didapati para pelaku, datanglah pelaku R dan K melakukan pemukulan berkali-kali dengan menggunakan tangan ke arah wajah korban RFF lalu menendang dengan kaki kanan ke arah korban.

Selanjutnya, datanglah pelaku yang bernama A melakukan pemukulan kearah kepala korban berkali-kali yang dilanjutkan pelaku melakukan pemukulan dengan menggunakan alat berupa sebuah busi sepeda motor ke arah kepala korban sebanyak 5 kali dan ke arah badan korban.

Usai melakukan penganiayaan tersebut kelima pelaku ini pergi melarikan diri meninggalkan korban begitu saja.

Kasat Reskrim AKP Maria Marpaung menjelaskan ke empat tersangka sudah diamankan di Mapolres dan sudah di interogasi dan satu tersangka lagi yakni K masih DPO. Adapun motif pengeroyokan berawal dari perdebatan di media social.

Ketua DPD PAN Psp Apresiasi Polres Psp Tangani Kasus Pengeroyokan

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Padangsidimpuan H. Erwin Nasution SH, MM mengapresiasi kinerja Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dudung Setyawan, SH, SIK, MH beserta jajarannya dalam mengungkap kasus tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap anak.

“Kita dari DPD PAN Kota Padangsidimpuan mengapresiasi kinerja Kapolres AKBP Dudung Setyawan beserta jajarannya yang dengan gerak cepat mengungkap kasus tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap anak yang terjadi pada hari Selasa (18/7) sekitar jam 23.00 Wib di jJalan Kenanga, Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara,” ucap H. Erwin Nasution, SH, MM yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan ini.

Dalam penjelasannya, Erwin Nasution sangat menyesalkan atas kejadian kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh beberapa remaja ini, apalagi para pelaku kekerasan terhadap anak ini masih berstatus pelajar.

“Kita menyesalkan atas sikap remaja yang masih status pelajar ini dengan melakukan kekerasan secara bersama-sama kepada seorang anak yang mengakibatkan korban mengalami luka berat yang sekarang masih dalam perawatan intensif di salah satu Rumah Sakit yang ada di Kota Padangsidimpuan,” papar Erwin Nasution dengan nada sedih kepada wartawan. (REN)