PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com– Petugas dari Kepolisian sektor Barumun Tengah (Polsek Barteng) menangkap IS alias Gabe (33), seorang yang diduga pemain narkoba jenis Sabu, Minggu (17/9) sekira pukul 06.00 WIB.

Gabe ditangkap di lokasi warung remang-remang, di rumah kontrakan DEKA di pinggir jalan lintas Gunung Tua-Sibuhuan lokasi akasia desa Gunung Manaon Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas bersama teman cewek NAS yang masih berumur 17 Tahun, warga Desa Bargot Topong, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Paluta.

Gabe yang merupakan warga Desa Marenu, Kecamatan Aek Nabara Barumun ini diamankan karena menyimpan diduga narkoba jenis sabu sabu atas laporan masyarakat terkait maraknya peredaran narkoba jenis sabu sabu di wilayah hukum polsek Barumun Tengah.

Dari operasi yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Barumun Tengah, Ipda Supangat SH beserta Anggota Opsnal Reskrim Polsek Barumun Tengah turut mengamankan Barang bukti 1 (Satu) bungkus plastik transparan yang berisikan kristal putih diduga Narkoba jenis sabu-sabu, 1 (Satu) unit Handphone merk vivo warna biru muda, Uang tunai sebesar Rp 2.200.000 diduga uang hasil penjualan sabu-sabu.

Dan dari keterangan Gabe, barang bukti kristal putih yang didalam plastik transparan yang diduga narkoba jenis sabu yang ditemukan merupakan sisa dari sabu sabu yang digunakan bersama temannya, Sappul Siregar dan Riski.

Dari keterangan itu, polisi turut menahan dan memeriksa Sappul Siregar (29), warga Bara Batu desa Kecamatan Barteng kabupaten Palas.

Perlu diketahui, Tersangka IS alias Gabe sudah lama menjadi TO dan menjadi bandar sabu. Gabe ditangkap ketika sedang tidur bersama dengan wanita yang bukan istrinya inisial NAS.

“Kita masih pengembangan, belum kita serahkan ke Polres,” kata Kapolsek Barteng AKP Sawaluddin SH saat dihubungi.

Sementara Kepala Desa Gunung Manaon, Ardan Harahap yang dihubungi membenarkan penangkapan tersebut di wilayah desanya. Lokasi akasia selama ini sudah terkenal warung remang-remang dan sarang narkoba.

“Pernah ditertibkan, namun kembali menjadi sarang maksiat lagi. Iya benar, lokasi itu kan sudah lama begitu. Pernah kita tertibkan tapi kembali lagi seperti biasa,” tukas Ardan Harahap. (tan)