TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com– Abdul Azis Harahap (5) penderita penyakit Meningitis TB warga Desa Siamporik Dolok, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), berharap bantuan penuh dari Pemerintah Kabupaten Tapsel di bawah kepemimpinan Dolly PP Pasaribu dan juga uluran tangan dari berbagai pihak.

Anak satu-satunya dari pasangan suami istri Erwin Harahap (28) dan Nova Novianti (29) sudah pernah mendapat penanganan di RSUD sejak 28 September-19 Oktober 2023 karena keterbatasan biaya hanya menjalani perawatan di rumah.

“Untuk penanganan di rumah sakit kami sudah sangat dibantu RSUD Sipirok, Bang. Namun untuk memenuhi nutrisi anak saya ini, saya membutuhkan uluran tangan para dermawan,” kata Ibunya dengan nada sedih.

Abdul Azis Harahap hanya bisa terbaring lemas di atas kasur, penyakit meningitis TB yang dideritanya membuat tubuhnya semakin kurus.

“Keterbatasan biaya membuat kami tidak dapat berbuat banyak,” kata kedua orangtuanya saat disambangi Pengurus Burngir, Juli H Zega didampingi awak media.

Informasi dari Nova Novianti ibu kandung Aziz sebelumnya anaknya dirawat di RSUD Sipirok dengan biaya gratis oleh Pemkab Tapsel walau dia belum memiliki BPJS. Pemkab pun sudah mengaktifkan KIS PBI nya pada tanggal 1 oktober 2023 kemarin.

Walau masih belum sadar, namun dokter melihat kondisi Azis sudah stabil sehingga diperbolehkam pulang sementara dan tetap dilakukan kontrol ulang ke rumah sakit.

Mendapat kabar tersebut rombongan Lembaga Burangir, Minggu (22/10) kemarin mendatang Aziz dirumah kedua orangtuanya di Desa Siamporik Dolok, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapsel.

Kepada wartawan, Juli menjelaskan bahwa selama di rumah, ayah dan ibunya bergantian secara mandiri merawat Azis. Mereka harus sudah terbiasa memberi makan dan juga obat melalui selang NGT yang masih terpasang di tubuh Azis. Sesekali ayahnya menegur Azis namun hanya bisa direspon dengan mata sedikit terbuka.

“Minggu kemarin, kami dihubungi oleh kerabat dari orangtua Azis untuk berkenan menjenguk Azis karena keluarga sangat kewalahan memenuhi kebutuhan nutrisi gizi untuk Azis karena dokter menyarankan supaya konsumsi susu merk Nutren Junior minimal 4 kali dalam 1 hari.

Sementara harga 1 kaleng ukuran 400 mg Rp.185 ribu perkaleng dan hanya bertahan dalam 2 hari. Terkadang ibunya mencampur dengan susu yang lebih murah karena sudah tak sanggup memenuhi jenis susu yang disarankan dokter,” beber Juli.

Bukan hanya itu lanjut juli, Azis ini harus mengkonsumsi minimal 5 biji putih telur setiap harinya, belum lagi untuk beli popok dan pampers karena Azis masih belum sadar penuh.

Saat ini tambah Juli hanya ayahnya yang berupaya mencari nafkah keluarga sebagai kuli bangunan dengan gaji Rp.100 ribu/hari dan kadang bisa tidak mendapat pekerjaan, ibunya sebagai petani sawah terpaksa harus di rumah terus menjaga Azis.

“Tadi sore kami menjenguk Azis tergeletak di rumah neneknya, sejak Azis sakit mereka sementara membawanya kesitu. Nampak kesedihan dari wajah mereka dan mengharap ada orang yang membantu mereka dalam melewati kesulitan ini,” ucap Juli.

Setelah bercengkerama dihadapan kedua orangtuanya Lembaga Burangir berjanji mencari para dermawan yang mau membantu memenuhi kebutuhan susu, telur dan popok untuk Azis.

Dalam kegiatan sosial ini Juli ingin mengajak masyarakat bergerak bersama untuk membantu Aziz memenuhi nutrisinya sesuai saran dokter. Karena Aziz menderita penyakit Meningitis TB yang adalah penyakit yang penyembuhannya panjang dan pasiennya harus memiliki nutrisi yang baik.

“Kami memohon untuk dapat membantu Azis memenuhi nutrisinya sesuai saran dokter diatas. Mari kita saling peduli antar sesama tanpa melihat nilai donasi yang diberikan. Namun lebih kepada nilai gotong royong dan empati antar sesama. Bagi warga yang ingin berdonasi dikirim ke rekening kami :2008196721 An. Burangir BSI, Cp: 082368774440 (Juli Zega/Burangir). Atau boleh datang langsung ke kediaman Azis di rumah neneknya di Desa Siamporik Dolok. (SMS)