PADANGSIDIMPUAN, HARIAN TABAGSEL.com– Tetty Rumondang Harahap atau THR, merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Sumatera Utara dan pernah menjabat Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan.

Keberhasilannya dalam bidang kesehatan membuatnya dikenal sebagai salah satu tokoh penting di sektor kesehatan. Apalagi almarhum sempat menjabat sebagai Direktur RSUD Padangsidimpuan serta memiliki sekolah Akademi Kebidanan (Akbid) Matorkis di Kota Padangsidimpuan.

Dikalangan masyarakat Kota Padangsidimpuan, nama Tetty Rumondang Harahap sangat dikenal sosok yang baik. Semenjak Tetty berhenti menjadi Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan, dirinya menetap di Batam bersama suami keduanya.

Terungkap bahwa sejak Februari 2023, Tetty Rumondang Harahap dan suami keduanya, Ahmad Yuda (pelaku pembunuhan), tinggal di Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau. Informasi ini diakui oleh Arif, Ketua RT02 RW 04, Kelurahan Buliang, Batu Aji.

Jenazah Tetty Rumondang Harahap ditemukan pada Sabtu (4/11/2023) dini hari dan telah dibawa oleh anaknya untuk dimakamkan di Bogor, Jawa Barat. Hal ini diketahui dari keterangan Arif, yang menjadi sumber informasi terkait pemakaman tersebut.

Tetty Rumondang Harahap tercatat warga Kota Padangsidimpuan dan memiliki rumah di Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

Rumah tersebut dulunya ditinggali bersama suami pertamanya, Muhammad Darwin Zulhadi, dan kini dikelola oleh anak keduanya.

Terkait Mantan Dirut RSUD Padangsidimpuan Tewas Dibunuh di Batam, Pernah Berperkara dengan Paman Bobby Nasution

Sebelumnya Tetty Rumondang Harahap pernah melayangkan laporan penipuan dengan terlapor Wakil Ketua Umum Hanura Herry Lontung sejak Agustus 2022. Pada September 2023, Herry Lontung sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan Rp 1,5 M. Penipuannya terkait janji peningkatan status Akademi Kebidanan Matorkis menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Matorkis.

“Pelapornya Tetty Rumondang, terlapor Herry Lontung,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Sumaryono, Rabu (27/9).

“Objek yang dilaporkan yaitu uang pengurusan peningkatan status Sekolah Akademi Kebidanan Matorkis milik korban menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan,” ujar Sumaryono.

Sumaryono mengatakan korban, Tetty, telah mengirimkan uang senilai Rp 1 miliar ke nomor rekening pribadi Herry Lontung. Namun, nomor status peningkatan status sekolah yang diberikan diduga palsu. Dengan meninggalnya Tetty Rumondang, belum diketahui bagaimana kelanjutan kasusnya.

Tetty Rumondang Harahap (60), wanita yang ditemukan tewas mengenaskan di rumah kontrakannya di Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Sabtu (12/11/2023) dini hari, pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan 2019-2021.

Pemilik sekolah Akademi Kebidanan Matorkis, yang berlokasi di Kelurahan Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara ini, pernah berperkara dengan Paman Bobby Nasution, Herry Lontung Siregar.

Tetty pernah melaporkan Herry Lontung, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura ke Polda Sumatra Utara, atas dugaan penipuan sebesar Rp1,5 miliar, dan Herry ditetapkan sebagai tersangka pada akhir september 2023.

Herry Lontung diduga menjanjikan atau menawarkan kepada Tetty Rumondang akan mengurus ijin perubahan Akademi Kebidanan Matorkis di Padangsidimpuan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Matorkis.

Ternyata surat ijin yang diberikan Herry Lontung Siregar kepada Tetty Rumondang terkait ijin Sekolah Tinggi tidak terdaftar alias palsu.

Dan pada September 2023, Polda Sumatra Utara menetapkan Herry Lontung Siregar sebagai tersangka kasus penipuan dengan korban Tetty Rumondang.

“Benar, tapi perkaranya sudah selesai (SP3). Dengan selesainya perkara tersebut, selesai juga hubungan hukum antara pemberi kuasa dan penerima kuasa,” ungkap mantan kuasa hukum korban, Irwansyah Putra Nasution, saat dihubungi lewat pesan singkat, Senin (13/11/2023).

Irwansyah yang akrab disapa Ibey ini mengatakan, soal kematian mantan kliennya itu, dia belum mendapat informasinya secara utuh. Dan berharap, agar kasusnya segera terungkap.

“Kita doakan agar kasusnya segera terungkap,” kata Ibey.

Salat Gaib Untuk Almarhumah

Pantauan awak media pada Minggu (12/11/2023), bahwa kehidupan di rumah Tetty Rumondang Harahap di Sihitang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, tidak mengalami perubahan signifikan. Seakan tidak ada kejadian apa-apa. Rumah besar yang merupakan satu area dengan Sekolah Tinggi Kesehatan Matorkis yang dikelola oleh anak kedua korban, terlihat aktivitas berjalan seperti biasa.  Tidak ada yang menonjol sama sekali.

Sejumlah warga sekitar di Lingkungan 2, Kelurahan Sihitang, belum memberikan keterangan terkait kematian Tetty Rumondang Harahap.

Sementara Kepala Lingkungan 2, Mara Tua Tanjung, mengakui bahwa pada hari kematian Almarhumah Tetty, keluarga korban datang dari Si Masom, Kabupaten Tapanuli Selatan, untuk memohon warga melakukan Salat Gaib.

Mereka menyampaikan bahwa Tetty telah meninggal dan dikebumikan di Bogor, Jawa Barat. “Kita tidak tahu banyak tentang kematian RTH, yang kita tahu mereka ke Batam dan meninggal di sana,” kata Mara Tua Tanjung.

Terungkap pula bahwa anak kedua Tetty Rumondang Harahap, yang diduga mengelola Sekolah Tinggi Kesehatan di Sihitang, mungkin merupakan satu dari tiga bersaudara hasil pernikahan pertama almarhumah. Perceraian dengan suami pertama diperkirakan terjadi sekitar tiga tahun yang lalu.

Informasi terpercaya juga menyebutkan bahwa jabatan terakhir Tetty Rumondang Harahap di Kota Padangsidimpuan adalah sebagai staf di Puskesmas setelah tidak lagi menjabat sebagai Direktur RSUD Padangsidimpuan.

Masyarakat berduka atas kepergian seorang tokoh yang telah berjasa dalam dunia kesehatan, dan doa-doa terus mengalir dalam Salat Gaib sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk Almarhumah Tetty Rumondang Harahap. (SMS/YZA)