PADANG LAWAS, hariantabagsel.com– Puluhan tahun sudah kondisi jalan Provinsi di Kabupaten Padang Lawas tembus perbatasan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau tepatnya dari simpang di Desa Sibodak Sosa Jae-Tangun tak tersentuh. Kalaupun ada dibangun, hanya berkisar 6 Kilometer saja, itu pun di ujung.

Sementara jalan dari arah PTPN IV, masih berlapiskan tanah. Kadang-kadang bercampur batu dan kerikil digunakan sebagai penimbun jalan.

Mobil pribadi dan truk angkutan buah sawit jangan ditanya lagi sudah berapa kali terperosok. Bahkan kreta/sepeda motor kerap terpeleset.

Cuaca hujan, dipastikan tidak dapat dilewati. Dan jika kering, siap-siap pasang masker karena tebalnya debu.

Kondisi inilah yang dialami warga 13 desa di Kecamatan Sosa Timur, Kabupaten Padang Lawas. ‘Jangankan untuk meningkatkan perekonomian warga, dapat dilalui saja sudah syukur’ itulah ungkapan pasrah yang sering terlontar dari mulut warga menanggapi kondisi jalan.

Diketahui, jalan sepanjang berkisar 37 Kilometer ini berstatus jalan provinsi. Hanya berkisar 6 kilometer yang berlapis aspal. Itu pun di 2 titik berbeda. 2 kilometer dibangun tahun 2019, dan 4 kilometer di tahun 2017 lalu.

Bahkan, sejak lama kondisi jalan yang sudah ada sebelum Padang Lawas mekar ini ramai berseliweran di media sosial. Tidak diketahui, sampai pemerintah provinsi sumatera utara tutup mata terhadap jalan itu.

Seperti di akun media sosial Mak Le Boru Munthe. Tampak jelas kondisi jalan berlumpur. Sulit dilewati. Bahkan mobil truk bermuatan tampak jelas terperosok.

Perusahaan milik negara, Perkebunan Nusantara IV yang berada dipinggir jalan provinsi itu juga disinggung. Nyaman berdiri dan beroperasi dengan situasi jalan, hingga CSR yang seolah tak pernah menyentuh jalan tersebut.

Warga jika hendak keluar masuk, harus rela berputar keliling lewat simpang bukit udang Desa Mananti, Kecamatan Hutaraja Tinggi. Kalaupun dipaksakan melewati jalan poros provinsi ini, harus menggunakan kreta, dan berhati-hati.

“Kalau mobil pribadi blas nggak bisa,” ujar H Mochtar Ibrahim alias Pak Anto, warga Tran Pir.

Menanggapi ini, anggota DPRD Kabupaten Padang Lawas, Ahmad Husein Nasution meminta pemerintah provinsi sumatera utara melalui UPTD PUPR Gunung Tua memprioritaskan jalan ini. Meski bertahap, setidaknya pemprov di tahun 2025 ini bisa mengurai kondisi jalan, agar bisa dan layak dilewati.

“Harapan besar kami, Pemprov segera mungkin memperhatikan jalan kami ini, untuk beraktifitas saja warga kewalahan dengan kondisi jalan. Dan kami yakin ditangan Bapak Gubernur Bobby jalan provinsi ini bisa ditingkatkan dan diperbaiki,” kata anggota DPRD Fraksi Golkar ini. (Parningotan Aritonang)