PADANG LAWAS, hariantabagsel.com– Kasman Pulungan, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Padang Lawas kembali menuai sorotan. Itu setelah klaimnya mencitrakan dukungan terhadap peringatan Hari Ssntri Nasional (HSN) 2025 di Pasir Julu Kecamatan Sosa Julu yang digelar Pemkab Padang Lawas.
Klaim yang dimuat di website resmi sumut.kemenag.go.id itu sepertinya jurus bersilat lidah. Padahal sebelumnya, Kasman membuat acara HSN versi sendiri, yang terkesan bertentangan dengan acara HSN versi Pemda.
Saat ditelusuri kehadiran Kakan Kemenag pada upacara HSN di Pasir Julu juga dianggap dengan istilah jelangkung. Dan itu diperkuat dengan pernyataan Kasman diberita sebelumnya, bahwa undangan diterima terlambat. Sehingga tidak hadir pada pembukaan HSN dan upacara perkemahan pramuka santri, Minggu (29/10).
Tiba-tiba datang saat upacara puncak, Rabu (22/10). Dan itupun terlambat, usai Kasman memimpin upacara HSN versi Kemenag di lapangan MTsN Sibuhuan yang terlanjur dibuat, langsung bergegas menuju Pasir Julu.
Kedatangannya bersama sejumlah pegawai Kemenag tampak begitu menonjol. Dimana pengibaran Bendera sudah naik.
Tampak sarung yang digunakan juga tidak sesuai, yang dianjurkan berwarna putih. Kasman malah menggunakan kain sarung bermotif.
Belum selesai acara penyerahan hadiah perlombaan bagi santri, Kasman langsung beranjak. Tentu saja seperti kabar yang sering diperbincangkan, Kasman tidak menyentuh makanan dan minuman yang disediakan. Sehingga enggan dan tidak dijamu untuk makan bersama.
“Jadi salah kalau dia mengaku mendukung acara HSN ini. Datangnya saja terlambat, saat pembukaan tidak datang. Pakai sarungnya pun tidak sesuai dengan yang dianjurkan. Ya jadi kayak jelangkung. Makan pun tidak, apalagi selama ini kan Dia tidak menyentuh makanan yang disediakan, bahkan air mineral pun tak diminumnya,” tukas panitia HSN. (Parningotan Aritonang-HT)
