MEDAN, hariantabagsel.com- Sebuah langkah strategis dan monumental kembali ditorehkan oleh Resimen Mahasiswa Indonesia. Pada Sabtu, 27 September 2025, Resimen Mahasiswa YON C/204 dan YON B/202 menggelar Latihan Gabungan (Latgab) bertajuk “UJI LATIHAN MENEMBAK”, yang diikuti oleh 35 peserta dari kedua satuan.
Kegiatan ini bukan sekadar latihan teknis, melainkan menjadi ajang pembentukan karakter dan penguatan jati diri anggota Resimen Mahasiswa sebagai garda intelektual dalam bela negara.
Di bawah komando langsung Iwan Simbolon (Komandan YON B/202) dan Mikael Halomoan Harahap (Komandan YON C/204), latihan berjalan dengan disiplin tinggi, profesionalisme, serta menjunjung nilai-nilai luhur korps Resimen Mahasiswa.
“Kegiatan ini menjadi titik awal dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kapasitas anggota. Ke depan, jumlah peserta akan terus diperluas sebagai bagian dari proses regenerasi dan penguatan kelembagaan,” ujar panitia penyelenggara.
Dalam Wawancara Terpisah Prof. Dr. H. Amiruddin Siahaan, M.Pd, sebagai Senior/Wanhat dan Guru Besar UIN Sumatera Utara, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan latihan ini.
“Penguatan keterampilan teknis seperti menembak harus berjalan beriringan dengan pembentukan karakter tangguh. Ini bukan sekadar latihan, melainkan investasi besar dalam membentuk kader bangsa yang siap menghadapi tantangan zaman,” ungkap Prof. Amiruddin.
Sementara itu, Tuan M. Yoserizal Saragih, M.I.Kom, selaku Dewan Pakar Komando Resimen Mahasiswa Sumatera Utara dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumut, menekankan pentingnya dimensi psikologis dari latihan ini.
“Latihan menembak mengasah konsentrasi, ketenangan, serta pengendalian diri. Ini membentuk mentalitas yang tahan banting dan siap menghadapi situasi kritis, sekaligus meningkatkan rasa percaya diri yang sehat.”
Sinergi Visi Kebangsaan dan Moderasi Beragama
Latihan ini tidak hanya mencerminkan kesiapsiagaan bela negara, tetapi juga selaras dengan Asta Protas Kementerian Agama Republik Indonesia dan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yang mengedepankan nilai-nilai persatuan, toleransi, inklusivitas, dan ekoteologi.
Semangat ini terbingkai dalam pendekatan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), sebagaimana digagas oleh Almukaram Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. Melalui nilai-nilai luhur Pancasila, latihan ini menjadi bagian dari gerakan besar untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul secara teknis, kokoh secara moral, dan kuat dalam wawasan kebangsaan.
Menembak untuk Negeri: Dari Lapangan Latihan ke Medan Pengabdian
Uji latihan menembak bukan hanya latihan keterampilan. Ini adalah pernyataan tekad—bahwa Resimen Mahasiswa hadir sebagai pelopor generasi muda yang siap mengabdi, menjaga kedaulatan, dan menegakkan semangat Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika. (Rel-HT)