PADANGSIDIMPUAN, HARIAN TABAGSEL.com- Menjelang bulan Ramadhan, masyarakat di Tapanuli Bagian Selatan yakni Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Padang Lawas Utara dan Padang Lawas pada umumnya melaksanakan tradisi unik yaitu mandi pangir, atau sering disebut marpangir. Kegiatan marpangir dilakukan satu hari sebelum bulan Ramadhan.
Tidak heran jika acara marpangir telah membudaya hingga saat ini, dimana umumnya sungai dan objek wisata sungai menjadi sasaran bagi mereka yang melaksanakan mandi mandi atau marpangir tersebut. Diantara tujuan lokasi marpangir adalah sungai (Aek) Sibujing dan Aek Batang Kumal di Desa Batang Bahal, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
Burhan Siregar warga Kelurahan Wek II, Kecamatan Padangsidimpuan Utara yang membawa keluarga marpangir di sungai Sibujing Desa Batang Bahal, Jumat (28/2/2025) mengatakan bahwa marpangir jelang bulan ramadhan ini hanya untuk membahagiakan anak.
“Iini kesempatan bagi saya berekreasi atau piknik dengan keluarga, di tempat ini saya dan tiga orang anak bisa makan dan mandi bersama. Kesempatan yang sekali dalam setahun ini saya coba manfaatkan untuk membahagiakan anak,” ucap pria yang berprofesi pedagang kelontong.
Hal senada juga di sampaikan Sutinah warga Pal 4 Pijor Koling, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara saat di temui di lokasi pemandian Aek Sibujing mengatakan, terkait marpangir mereka tidak membawa ramuan atau wewangian bahan tradisi marpangir, yang di bawa selain keperluan makan juga kelengkapan mandi seperti sabun dan shampo.
Pengelola pemandian Aek Sibujing, Ali Imran Hasibuan mengatakan bahwa masyarakat yang datang ke lokasi Aek Sibujing menjelang bulan Ramadhan tahun 1446 H ini, tidak dipungut bayaran atau gratis termasuk parkir kenderaan gratis. Kondisi cuaca yang gerimis tidak menyurutkan niat ratusan warga memadati pinggiran Aek Sibujing untuk marpangir begitu juga di Aek Batang Kumal.
Kepala Desa Batang Bahal, Abdullah Syukur Hasibuan yang memantau langsung lokasi marpangir Aek Sibujing dan Aek Batang Kumal mengatakan bahwa ia telah mengerahkan warga dan perangkat Desa Batang Bahal untuk memantau langsung dan berjaga-jaga terkait keselamatan pengunjung. Mengingat kondisi cuaca yang cendrung hujan dan di khawatirkan mendadak banjir.
“Kami telah koordinasi dengan Polsek Batunadua untuk keamanan acara marpangir ini, begitu juga beberapa warga dan perangkat desa telah turun ke lokasi memantau dan berjaga-jaga terhadap hal hal yang tidak di inginkan. Kita akan berjaga di lokasi hingga pengunjung kembali ketempat masing masing. Kita harapkan tidak terjadi hal hal yang mengancam keselamatan mereka, terlebih kita lihat yang datang ini umumnya anak anak,” ucapnya.
Pelaksanaan marpangir merupakan acara rekreasi keluarga. Mereka yang datang kelokasi marpangir lebih cendrung untuk menikmati alam, untuk mandi dan makan bersama anggota keluarga atau kerabat, karena pada umumnya masing-masing telah membawa makanan ke lokasi marpangir.
Tidak saja orang tua yang melakukan kegiatan ini, tetapi anak-anak pun turut meramaikan tradisi ini. Hingga menjelang magrib, Kepala Desa Batang Bahal dan perangkatnya terus menyisir Aek Sibujing dan Aek Batang Kumal sembari menghimbau pengunjung agar berhati-hati. (Anas Nasution)