PADANGSIDIMPUAN, hariantabagsel.com- Masyarakat Desa Hutalombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera utara mengharapkan Pemerintah Provinsi melalui Dinas PUPR Provinsi memperbaiki Tembok Penahan Tanah (TPT) di area pemukiman mereka aekitar 150 meter dari Bandungan Paya Sordang, Kota Padangsidimpuan.
Setelah diterjang Banjir yang melanda Desa Hutalombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara 14 Maret 2025 lalu, sekitar 15 rumah masyarakat di tepi Sungai Batang Angkola mengkhawatirkan dan rawan terjatuh.
Salah Satu Warga Desa Hutalombang, Oji Munthe (41) ketika diwawancarai Harian Tabagsel mengatakan, lembangunan Tembok Penahan Tanah/Dek ini sudah ada sejak tahun 1991. Namun sangat disayangkan sekali setelah dibangun, tidak pernah lagi diperhatikan dan dirawat.
“Padahan TPT/Dek ini nyawa dari rumah kami. Pihak Bendungan Paya Sordang dan Dinas terkait selalu adakan pengorekan di Sungai Batang Angkola, bahkan dananya mencapai ratusan juta rupiah, namun kami warga yang rumahnya was-was jatuh ke sungai, TPT/Deknya tidak pernah dirawat dan diperhatikan Dinas PUPR Perairan,” katanya dengan kecewa.
Oji Munthe juga bercerita bahwa akibat diterjang banjir sekitar 3 bulan lalu, setiap malam mereka tidak pernah lelap tidur.
Sekitar 15 Kepala Keluarga juga merasakan demikian, karena rumah yang mereka tinggali rawan terjatuh ke sungai Batang Angkola.
“Ada sekitar 90 Meter Tembok Penahan Tanah/Dek, kami berharap Dinas PUPR Provinsi segera memperbaikinya dan memperhatikan kami masyarakat Desa Hutalombang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan,” ucapnya kepada wartawan Harian Tabagsel di lokasi.

Oji Munthe yang berprofesi sebagai Petani hanya bisa berharap besar kepada Gubernur Sumut, Bobby Afif Nasution, dan Dinas PUPR Provinsi agar segera memperbaiki TPT di Area DAS Bendungan Paya Sordang.
“Surat dan usulan sudah kami layangkan bersama Pemerintah Desa, acara Musrembang Desa, Kecamatan juga sudah kami sampaikan dan usulkan. Kepada UPT PUPR Provinsi Padangsidimpuan juga sudah kami sampaikan,” ujar Oji dengan penuh rasa sedih.
Oji menambahkan sekitar 40 KK sudah mengusulkan, apalagi yang 15 KK yang paling rawan rumahnya hanyut dibawa Sungai Batang Angkola, akibat TPT DAS tidak pernah diperbaiki dan diperhatikan.
Melisa Pulungan (32) seorang warga yang rumahnya di area pemukiman yang rawan terjatuh ke Sungai Batang Angkola juga berharap agar Pemerintah Provinsi dan Gubernur memperhatikan rumah dan pemukiman mereka yang akan amblas akibat rusaknya Tembok penahan Tanah/Dek yang sudah jatuh dan sebagian juga sudah retak.
“Songon borngini, natarpodom udan gogo, anggo sampai banjir susulan, madabuma bagaskon (seperti tadi malam, saya tidak bisa tidur karena hujan deras, kalau sampai ada banjir susulan rumah saya akan terjatuh,” ucapnya dengan sedih.
Camat Padangsidimpuan Tenggara, Eka Yanti Batubara ketika dihubungi wartawan Harian Tabagsel perihal beberapa rumah pemukiman warganya di Desa Hutalombang yang rawan terjatuh ke sungai Batang Angkola, belum bisa memberikan tanggapannya. (Saipul Bahri Siregar)
