SUMATERA UTARA, hariantabagsel.com– Sejumlah club tennis yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan sepakat meminta Pengurus Pusat (PP) Persatuan Lawn Tennis Indonesia (Pelti) untuk membatalkan hasil Musyawarah Kabupaten (Muskab) Pengurus Kabupaten (Pengkab) Pelti Tapsel, yang digelar di Sekretariat Pelti Sumut, Jalan Abdullah Lubis Medan, Selasa (19/8/2025) lalu serta penunjukan Caretaker Pengurus Kota (Pengko) Pelti Kota Padangsidimpuan.
Adapun club tennis di Kabupaten Tapanuli Selatan yang melakukan penolakan diantaranya;
1. Garuda Tennis Club
* Ketua : Nizamri Harahap
* Sekretaris : Dhuha Azwari Pebriana
* Bendahara : Khalishah Ulima Harahap
2. Benteng Huraba Tennis Club
Ketua : Hamdy S Pulungan
Sekretaris : Sri Wiryanti
Bendahara : Elvia Oksanrita
3. Teratai Tennis Club
Ketua : Hefrin Saleh Hasibuan
Sekretaris : Muhd. Nurwin
Bendahara : Iwan Sodogoran Hrp
Penolakan ini didasarkan atas tidak dilibatkannya mereka dalam Muskab tersebut, sementara yang diikutsertakan dalam Muskab yakni Garuda Tennis Club, Tiger Tennis Club dan Mawar Tennis Club
Dua nama club terakhir yang disebutkan bahkan mereka tidak mengetahuinya apakah club tersebut eksis atau tidak. Karena sudah bertahun lamanya mereka mendirikan club tidak pernah ada mendengar nama kedua club tersebut.
“Kami heran kok ada nama club yang masih baru malah diikutsertakan dalam Muskab, itupun kami tidak tahu apakah benar ada club ini atau tidak. Sementara club kami yang keberadaannya sudah cukup lama malah tidak diikutsertakan,” ucap mereka kecewa.
Puncak kekecewaan para peminat tennis yang sudah lama berkecimpung di dunia tennis ini adalah karena Fajar Eko yang terpilih menjadi Ketua Pengkab Pelti Tapsel bukanlah salah satu calon yang mereka rekomendasikan pada saat dilaksanakannya musyawarah antar club.
“Sebenarnya sebelum Eko ini berangkat ke Medan, kami (club tennis) sudah melakukan musyawarah dan merekomendasikan nama untuk Pengko Pelti Padangsidimpuan dan Pengkab Pelti Tapanuli Selatan. Tiba-tiba saja dilaksanakan Muskab oleh Pengprov Pelti Sumatera Utara dengan dalih kepengurusan vakum bertahun-tahun dan hasil Muskab si Eko yang diutus ke Medan oleh club malah dipilih jadi Ketua. Jelas club-club kecewa dengan keputusan ini. Harusnya pelaksanaan Muskab melibatkan kami. Karena yang tahu kondisi per tennisan di daerah kan kami para club ini,” beber mereka meluapkan kekecewaan.
Hal yang sama juga berlaku untuk Pengko Pelti Padangsidimpuan, dimana sebelumnya dalam musyawarah antar club sudah merekomendasikan nama, namun lagi-lagi Pengprov Pelti Sumut membuat keputusan yang merugikan club.
Dimana Pengko Pelti Padangsidimpuan dipimpin oleh Caretaker yang bahkan tidak bersentuhan sama sekali dengan dunia tennis.
“Kami bahkan tidak pernah tau dan kenal siapa ini Caretaker nya. Pernah gak main tennis bersama kita. Ngerti tidak Tennis Lapangan,” tanya mereka.
Berikut nama club tenis di Kota Padangsidimpuan yang keberatan dengan penunjukan Caretaker;
1. Kota Salak Tennis club
* Ketua : M. Yusuf Siregar
* Sekretaris : Aldi Yazri Siregar
* Bendahara : Mas Dinar Hennerida Dalimunthe
3. Merpati Tenis Club
. Ketua : Ade Susanna,
. Sekretaris : Medis Endang
. Bendahara : Marlina
4. Permata Tenis Club
. Ketua : Agussalim Simatupang.
. Sekretaris : Oktaryna Siregar
. Bendahara : Anggun S
5. Persatuan Tenis Warga Peradilan
Ketua: A. Latif Rusydi Azhari HRP
Sekretaris: Dadan Dzulqornaen Riyadi
Bendahara: Rina Rahmadini
Atas dasar ini para pengurus club tennis akan melayangkan surat protes dan keberatan ke PP Pelti dan Pengprov Pelti terutama kepada Ketua KONI Tapanuli Selatan, Harus Yani Tambunan yang mereka duga mencampuri urusan internal Pelti Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan.
“Infonya akan dilaksanakan pelantikan tanggal 21 di Medan oleh PP Pelti. Kami tidak akan mengakui keputusan ini. Kami akan bersurat ke PP dan Pengprov Pelti untuk menyampaikan keberatan dan penolakan keputusan Pengprov Pelti Sumatera Utara serta menjelaskan yang sebenarnya. Kami hanya berharap olahraga tidak dicampurkan dengan politik. Kami murni berniat untuk memajukan dan menghidupkan serta menggelorakan dunia tennis di Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan,” jelas mereka.
Ditambahkan mereka, bahwa tennis agak berbeda dengan olahraga lainnya. Tennis jauh lebih besar modalnya (untuk atlet dan putaran kompetisi atau turnamen) sehingga butuh pengurus yang kuat secara finansial untuk menggerakkan roda organisasi.
“Jangan pengurus nya malah mau cari uang dari organisasi. Di Tennis ini pengurus harus kuat finansial nya. Bukan asal orang,” ucap mereka ketus.
Sebelumnya dalam sebuah pemberitaan di salah satu media online, Pengprov Pelti Sumatera Utara mengambil alih Pengkab Pelti Tapanuli Selatan, melalui Muskab Pelti Tapsel, yang digelar di Sekretariat Pelti Sumut, Jalan Abdullah Lubis Medan, Selasa (19/8/2025).
Pelaksanaan Muskab Pelti Kabupaten Tapsel periode 2025-2029 itu dipimpin panitia pelaksana musyawarah terdiri dari H. Romay Noor, sebagai pimpinan sidang, Hendriko sebagai Sekretaris dan Andi Wiliandi sebagai anggota dan dikuti peserta Muskab dari Pengurus Pengprov Pelti Sumut dan tiga Club Tenis dibawah naungan Pelti Tapsel, masing-masing, Rajawali Tenis Club, Tiger Tenis Club dan Mawar Tenis Club.
Turut hadir pada Muskab Pelti Tapsel itu masing-masing Ketua Pengprov Pelti Sumut, Sangkot Sirait dan Sekretaris, Muhammad Hendriko, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Tapsel, Haris Yani Tambunan, beserta jajaran pengurus.
Dalam Muskab tersebut Fajar Eko terpilih secara aklamasi memimpin Pengkab Pelti Tapsel untuk periode 2025-2029 dan diberi mandat untuk menyusun kepengurusan guna menjalani prosesi pelantikan secara bersamaan dengan Pengkab/Pengko Pelti se Sumut oleh Ketua Umum PP Pelti, Nurdin Halid di Hotel Grand Canaya Medan tanggal 21 Agustus 2025. (Rel)
