PADANGSIDIMPUAN, hariantabagsel.com- “Kenapa la harus di lelang pengelolaan Pasar Sangkumpal. Bentuk Perusahaan Daerah (PD) kan bisa. Lagian biar ada kerjaan Tim Sukses (TS) Letnan-Levi. Biar tidak mengeluh dan ribut saja di Media Sosial (Medsos) malah buat gaduh,” kata pemerhati pembangunan, UF Hasibuan kesal menyikapi habisnya masa kontrak Pengelolaan Pasar Sangkumpal Bonang tanggal 21 September 2025 lalu.
Dirinya mempertanyakan kenapa harus di lelang jika sebenarnya pemerintah mampu mengelola sendiri. Apalagi ditambah makin sulitnya lapangan pekerjaan sementara pencari pekerjaan terus bertambah.
“Kalo memang tidak menyalahi aturan atau regulasi ya kelola sendiri saja. Potensi yang ada bisa semakin dimaksimalkan tidak hanya dari retribusi kios. Perparkiran, keamanan dan layanan pedagang lainnya bisa menambah pundi-pundi keuangan daerah. Juga bisa menyerap tenaga kerja dari daerah sendiri. Atau kasarnya biar bisa balas budi Letnan-Levi ke TS-TS nya,” katanya.
Dirinya berharap Pemko Padangsidimpuan khususnya Wali Kota, Letnan Dalimunthe membuka pikirannya bukan hanya mementingkan keuntungan pribadi.
“Buka pikiran mu Pak Letnan. Jangan hanya karena iming-iming mendapat sesuatu dari konsorsium yang mau mengelola dengan dalih investasi maka pengelolaan Pasar Sangkumpal Bonang ini di lelang. Padahal Pemko sendiri bisa mengelolanya,” katanya.
Kemudian dirinya juga meminta DPRD untuk tegas dan bisa memaksa Pemko Padangsidimpuan untuk lebih baik mengelola Pasar Sangkumpal Bonang alih-alih di lelang.
“Tentu saja dengan kajian dan analisa yang tepat melalui rapat dengar pendapat dengan Pemko Padangsidimpuan sehingga bisa dihasilkan keputusan yang menguntungkan pemerintah terkhusus para pedagang-pedagang,” ujarnya. (Rel-HT)