MEDAN, hariantabagsel.com– Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) kembali menggelar Kuliah Pakar Internasional yang kali ini menghadirkan narasumber istimewa, Prof. Dr. Mansoor Abd Hamid dari University Malaysia Sabah (UMS). Bertempat di Aula FKM UINSU, acara ini mengangkat tema menarik dan relevan “Teknologi dan Modifikasi Pangan serta Intervensi”.
Kuliah pakar ini dibuka secara resmi oleh Dekan FKM UINSU, Dr. Nursapia Harahap, M.A., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya internasionalisasi kampus dan peningkatan kualitas akademik mahasiswa serta dosen, khususnya di bidang kesehatan masyarakat dan ilmu gizi.
“Kita ingin membuka wawasan global mahasiswa, mengenalkan pendekatan-pendekatan mutakhir dalam pengembangan teknologi pangan dan intervensi gizi, agar kelak mereka siap bersaing di level internasional,” ujar Dr. Nursapia.
Turut hadir dalam acara ini jajaran pimpinan FKM UINSU, antara lain, Wakil Dekan I, Dr. Hasrat Efendi Samosir, MA, Wakil Dekan II, Dr. Asnil Aidah Ritonga, MA, Wakil Dekan III, Dr. Irwansyah, MA serta dosen dan ratusan mahasiswa FKM yang antusias mengikuti sesi pemaparan dan diskusi.
Dalam pemaparannya, Prof. Mansoor menekankan pentingnya integrasi antara teknologi pangan modern dan pendekatan intervensi gizi berbasis lokal. Ia juga menyoroti bagaimana negara-negara di Asia Tenggara dapat saling belajar dan berkolaborasi dalam pengembangan inovasi pangan yang berkelanjutan.
“Teknologi bukan hanya soal mesin atau digitalisasi, tapi juga bagaimana kita memodifikasi pangan agar tetap bergizi, aman, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutur Prof. Mansoor yang juga dikenal sebagai pakar nutrisi tropis dan teknologi pangan komunitas.
Acara ini juga diwarnai dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa sangat antusias mengajukan pertanyaan seputar isu gizi global, pangan fungsional, hingga tantangan stunting dan malnutrisi di era modern.
Melalui kegiatan ini, FKM UINSU menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat pendidikan dan penelitian yang adaptif terhadap perkembangan global serta aktif menjalin kolaborasi lintas negara demi kemajuan kesehatan masyarakat. (Rel-HT)