PADANGSIDIMPUAN, hariantabagsel.com– Ada yang unik pada penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Kepala Desa (Kades) se-Kota Padangsidimpuan yang dilaksanakan di Hotel Antares, Medan, Jumat (10/10/2025).

Bagaimana tidak dari surat undangan yang beredar penyelenggara diketahui bernama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) yang berkedudukan di Medan sesuai dengan Surat terdaftar mereka pada Kemenkumham.

Sementara peserta Bimtek adalah Kades se-Kota Padangsidimpuan dan lokasi Bimteknya di Medan.

Diduga ada andil besar dari staf khusus Wali Kota Padangsidimpuan berinisial WR dan juga pengurus LSM serta diduga menjadi pemborong, SMH sehingga Bimtek yang unik ini bisa terselenggara.

‎Ditengah efisiensi, Sebanyak 42 Desa di Kota Padangsidimpuan malah bersemangat berangkat bersama-sama ke Kota Medan untuk menghadiri Bimtek dengan peserta diperkirakan sebanyak 125 orang, Jum’at, 10 Oktober 2025.

‎Hal tersebut sesuai dengan surat undangan atas nama LPMD untuk menghadirkan 126 orang yakni perwakilan 3 orang perdesa (Kepdes, Bumdes dan BPD) dengan biaya pelatihan Rp.5 Juta/orang tertotal Rp.630 Juta.

‎Sedangkan lokasi acara di Hotel Grand Antares Medan dari Kamis sampi Jum’at 12 Oktober.

‎Dengan thema bimtek yang tertulis “Strategi Pengelolaan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Untuk Pelaksanaan Kegitan Ketahan Pangan Didesa”.

‎Dari amatan media, Para rombongan kades ini berangkat pada kamis malam dari Kota Padangsidimpuan membawakan SPT dan Uang Dana Desa sebagai peserta tersebut.

‎Dimana seandainya uang ini digunakan untuk membantu warga masing-masing dalam pengentasan kemiskinan lebih bermanfaat sebab sudah berulang kali mengantarkan uang ke Kota Medan dengan gaya bimtek.

‎Menanggapi hal tersebut, Plt Kadis PMD Kota Padangsidimpuan Iswan Nagabe membenarkan kegiatan.

‎”Benar ada undangan itu. Dan saya tidak pernah mengarahkan itu bos,” ungkapnya.

‎Untuk diketahui, para kepdes akan menginap mewah dihotel mewah dengan springbed empuk dan panitia juga akan berpenampilan rapi diruangan ber AC. Namun masyarakatnya akan tetap berjuang dibawah terik matahari dengan hempasan cangkul disawah masing-masing. (Rahmat Efendi Nasution-HT)