TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com- Angin kencang yang melanda Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Selasa (21/5) malam mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa satu unit rumah warga di Desa Situmba, Kecamatan Sipirok.
Satu keluarga penghuni rumah sederhana dengan ukuran sekitar 6×7 itu jadi korban setelah rumahnya ambruk sekitar pukul 23.00 WIB. Satu orang diantaranya meninggal dunia, sedangkan dua orang kritis dan satu lainnya luka ringan.
“Ada 4 orang yang tinggal di rumah naas itu. Tadi malam, angin kencang melanda wilayah ini. Sekitar jam 11.00 WIB (malam), rumah itu remuk di timpa pohon pinus yang tumbang oleh angin kencang,” kata Kepala Desa Situmba, Adam Sobaroh Pane, Rabu (22/5).
Dikatakan, korban meninggal Erni Sahwani Siregar (26), telah dikebumikan di Desa Sialagundi, Sipirok, di kampung orang tuanya. Sementara suaminya, Akhir Harahap (30) patah tulang dan luka lainnya, masih menjalani perawatan di RSUD Sipirok.
Sementara anak sulungnya Muhammad Rajab (8), sedang diperjalanan menuju Medan, untuk mendapat penanganan lebih maksimal karena kondisinya sangat kritis.
“Sedangkan anaknya yang bungsu hanya luka ringan dan sudah dibawa pulang. Saat ini berada di rumah oppung (Kakek dari pihak mamanya) di Desa Sialagundi,” ucap Kades.
Sementara itu, tetangga terdekat dari rumah tertimpa pohon itu adalah rumah Bornok Harahap. Tetangga terdekat inilah yang mengetahui pertama sekali musibah yang menimpa keluarga itu. Lalu memberitahukan kepada warga lainnya untuk evakuasi.
Pada wartawan Bornok menjelaskan, angin memang bertiup kencang malam itu. Dirinya bersama anak dan istri masih ngobrol walaupun sudah larut malam, tiba-tiba terdengar suara reruntuhan keras. Mereka sontak keluar untuk memastikan suara apa gerangan.
“Kami melihat rumah Akhir roboh ditimpa kayu. Kami pun memanggil warga lainnya untuk membantu korban di tengah reruntuhan,” ucapnya.
Dari penuturan Bornok, posisi batang dan dahan dari pohon tumbang itu, menimpa kamar tempat beristirahatnya keluarga kecil itu.
“Saat ditemukan si istri (Erni Sahwani Siregar) sudah tak bergerak lagi. Tetapi tetap di bawa ke RSUD Sipirok untuk memastikan. Sedangkan Akhir Harahap posisinya terjepit di reruntuhan sambil memeluk atau melindungi anak bungsunya Akipah Nailah (3). Anaknya yang paling besar luka parah,” terangnya.
Sementara Camat Sipirok Sahruddin Perwira, S.Sos., MM kepada Harian Tabagsel saat di konfirmasi membenarkan kejadian pohon tumbang yang nenimpa rumah warga menewaskan 1 tewas dan 2 kritis.
Pihak kecamatan katanya sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Tapsel dan sama sama turun ke lokasi untuk menangani musibah dengan membawa korban ke rumah sakit Sipirok kemudian Pemerintah melalui Dinas Sosial sudah memberikan bantuan berupa materi dan sembako.
Pasca kejadian amatan wartawan, rumah duka di Desa Sialagundi ramai dikunjungi pelayat. Sedangkan di lokasi kejadian, rumah yang remuk itu relatif sepi dan telah dipasang garis polisi.
“Untuk korban meninggal dunia akan di makamkan Bakda Dzuhur (setelah shalat dzuhur),” jelas Kepala Desa Sialagundi, Syafruddin Siregar. (SMS)