Oleh: Muhammad Ridwan Lingga
Sejak beroperasi pada 24 Juli 2012, PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, telah menunjukkan komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan. Melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), PTAR tidak hanya menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga berhasil menciptakan dampak nyata dalam peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pelestarian budaya lokal.
- Penguatan Ekonomi Lokal
PTAR menggulirkan program revitalisasi kakao dengan menanam 10.000 bibit unggul di Batangtoru dan Muara Batangtoru. Petani lokal kini mampu menghasilkan biji kakao fermentasi berkualitas ekspor. Sebagai bagian dari hilirisasi, PTAR membangun Rumah Cokelat sebagai pusat edukasi dan produksi olahan kakao, yang menjadi inkubator bisnis bagi UMKM pangan.
Di sektor industri kreatif, PTAR mendukung pengembangan batik khas Tapanuli Selatan. Pengrajin lokal seperti Ibu Santi dari Aek Pining berhasil menciptakan motif batik yang kini menjadi ikon budaya. PTAR memfasilitasi pelatihan desain, pemasaran digital, dan promosi produk ke luar daerah.
Kolaborasi dengan Yayasan Astra menghasilkan program pemberdayaan UMKM perempuan. Kelompok ibu rumah tangga di Muara Batangtoru kini memproduksi makanan ringan dengan standar kemasan dan kualitas kompetitif. PTAR menyediakan alat produksi, pelatihan manajemen usaha, dan membuka akses ke pasar ritel lokal.
PTAR juga mendorong wirausaha muda melalui pelatihan digital marketing, pengelolaan keuangan, dan inkubasi bisnis. Alumni program telah membuka usaha di bidang kuliner, pertanian, dan jasa kreatif.
Program penangkaran benih padi yang didukung PTAR dan dikelola oleh petani muda Iman Saleh berhasil menghimpun 30 ton gabah dan menjualnya ke Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) pangan. Inisiatif ini juga telah memperkuat ketahanan pangan lokal dan membuka peluang bisnis yang baru.
Selain itu Tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam strategi pemberdayaan ekonomi PTAR. Perusahaan menjalin kemitraan dengan 56 pelaku usaha lokal dari Tapanuli Selatan, dengan nilai transaksi mencapai USD 9,2 juta. Kolaborasi ini mencakup sektor kuliner, teknisi AC, dan instalasi listrik rumah tangga.
Salah satu inisiatif unggulan adalah Martabe Food Court, yang melibatkan 23 peserta terbaik dari Batang Toru dan Muara Batang Toru dalam lomba memasak. Pemenang lomba berkesempatan menjadi koki utama dan pengelola gerai di pusat kuliner tersebut.
PTAR juga menggandeng Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan untuk menyelenggarakan pelatihan teknis bagi 32 peserta dari desa lingkar tambang. Pelatihan ini mencakup instalasi listrik dan perawatan AC, lengkap dengan sertifikasi dari BNSP, sebagai upaya mencetak tenaga kerja muda yang siap kerja dan mampu membuka usaha sendiri.
- Peningkatan Sosial dan Pendidikan
PTAR menjalankan program beasiswa Martabe Prestasi yang telah membantu ratusan pelajar dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Selain bantuan finansial, siswa juga mendapatkan motivasi dan pendampingan untuk meraih cita-cita. Program Martabe Prestasi diluncurkan pada tahun 2017 sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga prasejahtera di 15 desa lingkar tambang. Hingga tahun 2023, sebanyak 1.634 siswa telah menerima manfaat dari program ini, dengan total dana lebih dari Rp 8,4 miliar.
Pada tahun ajaran 2024/2025, PTAR kembali menyalurkan beasiswa kepada 494 siswa, dengan nilai bantuan mencapai Rp 4,32 miliar. Program ini tidak hanya meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga memperkuat fondasi kemandirian ekonomi generasi muda di wilayah operasional.
Di bidang kesehatan, PTAR bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat untuk mengadakan pemeriksaan gratis, penyuluhan gizi, dan pelatihan kader posyandu. Program ini meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama ibu dan anak.
- Pelestarian Budaya dan Lingkungan
PTAR aktif mendukung pelestarian budaya lokal melalui seni tradisional seperti musik gondang, tari tor-tor, dan tenun khas Tapanuli Selatan. Dukungan ini tidak hanya menjaga identitas budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui pariwisata berbasis budaya.
Program Lubuk Larangan yang dikembangkan PTAR menjadi zona konservasi sungai yang dikelola bersama masyarakat. Selain menjaga keanekaragaman hayati, kawasan ini juga menjadi sumber edukasi dan ekowisata yang mendukung ekonomi lokal.
Pencapaian PTAR dalam membangun kemandirian ekonomi dan sosial masyarakat Tapanuli Selatan menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan melalui kolaborasi yang konsisten dan berbasis potensi lokal. PTAR telah menjadi mitra strategis dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di sekitar wilayah tambang.
- Usulan Kolaborasi Baru yang Relevan
Sebagai langkah strategis lanjutan, PTAR disarankan untuk mempertimbangkan kolaborasi dengan Komunitas Penggiat Lebah Madu Tabagsel dalam pengembangan budidaya lebah kelulut (Trigona spp). Usulan ini tidak dimaksudkan untuk menggeser fokus utama PTAR, melainkan memperluas dampak positif dari program yang telah berjalan.
Lebah kelulut merupakan jenis lebah tanpa sengat yang aman dibudidayakan di pekarangan rumah dan lahan terbatas. Secara ilmiah, Trigona spp. berperan penting dalam penyerbukan tanaman, sehingga mendukung pertanian organik dan memperkuat ekosistem lokal. Madu kelulut juga dikenal memiliki kandungan antioksidan tinggi dan nilai ekonomi yang menjanjikan, dengan potensi produksi dan harga jual premium.
Usulan ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan mempertimbangkan potensi ilmiah dan dampak sosialnya, budidaya lebah kelulut layak menjadi bagian dari strategi pengembangan masyarakat PTAR di masa mendatang.
Dengan rekam jejak keberhasilan PTAR dalam membina UMKM dan komunitas lokal, kolaborasi dengan Komunitas Penggiat Lebah Madu Tabagsel dapat menjadi langkah strategis berikutnya. Selain memperkuat ekonomi lokal, inisiatif ini juga mendukung pelestarian lingkungan dan diversifikasi sumber penghidupan masyarakat pasca tambang.
PTAR memiliki peluang besar untuk menjadi pionir dalam menjadikan madu kelulut sebagai komoditas unggulan baru dari Tapanuli Selatan. (***)
- Referensi:
- – Laporan Tahunan dan Keberlanjutan PT Agincourt Resources, 2022
- – Berita CSR PTAR – Sumut Pos, Realitas Online
- – Data penerima manfaat program PTAR 2022–2025
- – Workshop Sinkronisasi PPM 2024 – Pemkab Tapanuli Selatan
