Total Page Views: 98
PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com– Persoalan proyek pipa perluasan sarana air minum di Desa Pasar Ipuh, ternyata pemborongnya sejak awal tidak mau tahu. Proyek yang dilaksanakan CV Intek beralamat di Medan ini dikerjakan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), yang merupakan kepala UPT air minum tersebut.

Belum lama ini, diakui Tongku Soripada Hasibuan, pemborong proyek tersebut sejak awal pengerjaan sepenuhnya diserahkan kepada Joni Yamson, PPTK-nya. Sedang urusan berkas, diserahkan kepada orang suruhan yang barafiliasi dengan CV Intek tersebut. Dan pemborong hanya menerima hasilnya saja.

“Jadi saya tidak tahu menahu bagaimana di lapangan. Karena yang mengerjakan itu si Joni. Pengurusan berkas pun ada orangnya. Memang betul proyek itu punya kita,” sebut Tongku Soripada Hasibuan.

Bahkan, menurutnya, jikapun persoalan ini sampai ke APH, pemborongnya tidak akan kena sanksi hukum. Sebab, CV Intek merupakan perusahaan yang dipinjam.

“Kalaupun ini naik, tidak ada kenaknya saya itu. Biar tahu aja, saya hanya menerima hasilnya saja. Yang melaksanakan itu di lapangan si Joni, mulai bahan sampai yang bekerja itu anggotanya dia, jadi saya tidak tahu persoalan apa yang terjadi di lapangan,” katanya mengingat rawan konflik antar warga terkait saluran air tersebut.

Sementara Kadis PU Ahmad Yani Pohan yang dikonfirmasi terkait dugaan kutipan terhadap warga, iti dibantah. Sejauh ini tidak ada pihak PU mengutip kepada warga.

“Tidak ada kita mengutip itu. Kalaupun berkembang di masyarakat, coba dipertegas kepada kepala desa atau perangkat desanya. Kalau kita tidak ada itu,” ungkap Kadis PU.

Terkait pemborong tidak tahu menahu, Kadis juga mengaku tidak urusan. Sebab, sepengetahun Kadis, siapa pemilik proyek, tentu itu yang bertanggung jawab, dan berurusan dengan PU.

“Oh itu kita nggak peduli. Yang jelas siapa pemborong, dengan itu kita berurusan,” tukas Kadis PU.

Dua Tahun Berturut

Data yang diperoleh Harian Tabagsel dari LPSE Kabupaten Padang Lawas, ternyata proyek pipa perluasan sarana air bersih di Pasar Ipuh itu berlanjut tahun 2023 ini. Terhitung proyek itu dimulai tahun anggaran 2022, dan dilanjutkan tahun 2023.

Proyek yang bersumber dana DAK ini ditampung sebesar Rp1.114.886.000-, pada 2022. Dan Rp1.132.756.136.43-, pada 2023 ini.

Anehnya, pemborong dan perusahaan pelaksana sama dengan tahun sebelumnya. Yakni dilaksanakan CV Intek JPK, dan diborong Tongku Soripada Hasibuan.

“Iya, berlanjut tahun ini. Tetap kita itu,” aku Tongku Soripada Hasibuan belum lama ini. (tan)