TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com– Seorang oknum Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Tapanuli Selatan berinisal “PD” diduga melakukan pengancaman terhadap guru perempuan menggunakan palu, Selasa (20/8/2024).

Akibat tindakan kepsek tersebut, salah seorang guru di SD Negeri Nomor 100109 Panobasan Lombang, Kecamatan Angkola Barat, Tapsel pingsan.

Kronologi bermula pada Senin (19/8) sekitar pukul 08.00 WIB.

Dimana saat hendak melaksanakan upacara, korban “SAN” yang juga guru dan wali kelas VI disekolah tersebut datang menemui seorang guru mata pelajaran agama berinisila “F” untuk meminta berganti mengisi jam kelas.

Dirinya menyampaikan izin mengisi jam pelajaran pertama dan kedua sebab pada jam pelajaran ke tujuh harus mengikuti pertemuan dalam rangka ujian komptensi di Kecamata Angkola Barat.

“Saya bilang ke guru agama, bu saya lah dulu jam pertama pelajaran mengajar karena nanti jam ke tujuh ada pertemuan mau kompetensi. Lalu si ibu itu jawab “Nabeteng Maho” (Hebat Kali Kamu-Red),” kata ‘SAN’.

Karena perbedaan pendapat tersebut, oknum guru agama mengadu ke Kepala Sekolah seusai upacara bendera.

“Lalu saat kami duduk di tempat piket. Kepsek datang mengeluarkan palu dari tas dan menghantam meja sekeras-kerasnya. Lantas mengacungkan palu ke saya dengan kalimat berikut.

“Sip Babamu, Marmorotan Kamu Ngenon” (Diam Mulutmu, Pergi Kalian Dari Sini-Red),” ucap SAN mencontohkan kalimat sang kepsek.

Melihat tindakan aksi koboi itu, para guru yang ada dilokasi piketpun mencoba melerai dan bahkan ada yang sempat jatuh pingsan.

“Saya ngak terima diberlakukan seperti itu. Saya ini perempuan pak. Masak mau di palu. Saya udah gugup,” ucap SAN kepada media yang kini sudah terbaring sakit dan trauma.

Tanggapan Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SD Negeri 100109 Panobasan Lombang, Palit Dalimunthe saat dicoba dikonfirmasi awak media terkait peristiwa tersebut belum merespon.

Tanggapan Dinas Pendidikan Tapsel

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan, Arman Pasaribu menyebutkan pihak sudah melakukan upaya mediasi.

“Semalam sudah ada pertemuan dengan guru termasuk pak Camat Angkola Barat, M Thohir Pasaribu hadir. Dan tadi juga kita sudah turun langsung bersama camat guna meminta keterangan perkara itu. Kita meminta untuk Kepsek segera bertemu guru itu agar diselesaikan secara baik-baik,” kata Arman Pasaribu.

Lanjut kadis, selain meminta dicari jalan keluarnya, Kepsek juga sudah mengungkapkan di ganti menjadi guru biasa.

“Dia juga (Kepsek) sudah minta diganti saja dari jabatannya menjadi guru biasa,” kata Arman saat dikonfirmasi.

Dan ketika ditanyai kembali apakah terhadap kepsek akan diproses oleh dinas pendidikan sebab tak pantas seorang pendidik terlebih kepala sekolah mencontohkan gaya koboi di dunia pendidikan.

Apalagi mengacungkan palu kepada perempuan.

“Kita lakukan proses evaluasi dan kroscek itu semua. Karena saya juga harus tahu kenapa bisa ada guru yang digitukan,” tegasnya. (SMS)