TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com– Puluhan massa dari gabungan Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Hukum Tapanuli Selatan melakukan aksi unjuk rasa di 2 tempat yakni, Kantor Mapolres Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tapsel, Jum’at (14/2/2025).
Puluhan mahasiswa dan masyarakat ini menyuarakan dugaan mark-up pada pembelanjaan pengadaan pupuk Desa se-Kabupaten Tapsel.
Saat aksi di depan Kantor Mapolres Tapsel, koordinator aksi Didi Santoso mengungkapkan agar Kapolres Tapsel, AKBP Yasir Ahmadi, S.I.K, M.H beserta jajarannya untuk mencari dan menangkap oknum yang mengatasnamakan Polres Tapsel, karena ini sudah menciderai marwah dan nama baik institusi Polri.
Apalagi oknum tersebut membawa nama institusi Polri untuk melancarkan pekerjaannya pada pengadaan pupuk di desa-desa se-Kabupaten Tapsel.
“Tolong Pak Kapolres, oknum yang mengatasnamakan Institusi Polri tersebut dicari dan ditangkap karena sudah menciderai marwah dan nama baik institusi Polri,” ungkap Didi Santoso.
Secara tegas Didi Santoso di Mapolres Tapsel mengungkapkan untuk melakukan gerak cepat dan mengungkap siapa aktor di belakang pengadaan pupuk se-Kabupaten Tapsel yang diduga melakukan mark-up harga pupuk.
Selanjutnya saat aksi di depan Kantor KejariTapsel, Haris Munandar dalam orasinya menyebutkan kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) Kabupaten Tapsel kiranya untuk menanggapi dan menindaklanjuti atas tuntutan aksi yang mereka suarakan.
Adapun beberapa tuntutan aksi Mahasiswa dan Masyarakat diantaranya:
1. Meminta Kepada Kajari Tapsel agar memanggil dan memeriksa Vendor terkait pengadaan Pupuk NPK Janjang Emas pada seluruh Desa Se-Kabupaten Tapanuli Selatan T.A 2024 yang diduga Mark-Up besar-besaran dan mengambil keuntungan berkali-kali lipat.
2. Ditemukan informasi diduga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tapsel ikut mengarahkan untuk pengadaan Pupuk yang berjenis NPK Janjang Mas 10-15-15, dan membangun komunikasi setiap desa-desa se-Kabupaten Tapsel, dan kuat dugaan kita apabila tidak di anggarkan pada pembelanjaan Apbdes di setiap desa-desa maka pengajuan pencairannya di tolak.
“Kami berharap kepada Kejari Tapsel agar tegas dalam mengusut tuntas kasus ini di karenakan sudah menciderai hati masyarakat,” katanya.
3. Berharap kepada Kajari Tapsel agar memanggil seluruh Kepala Desa Se-Kabupaten Tapsel untuk menyelidiki terkait kasus pengadaan pupuk yang sangat mahal dan Mark-Up besar-besaran.
Didi Santoso mendesak Kejari Kabupaten Tapsel untuk memanggil dan memeriksa Kepala Dinas PMD dan salah satu organisasi Kepala Desa di Kabupaten Tapsel diduga ada oknum tersebut ikut mengarahkan dan melancarkan pada pengerjaan pupuk desa-desa Se-Kabupaten Tapanuli Selatan.
Selanjutnya, Gabungan Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Hukum Tapsel yang didampingi Pers, siap dipanggil pihak Kejari Tapsel untuk melengkapi berkas tuntutan.
“Kami akan mempersiapkan bukti-bukti untuk melancarkan proses penyelidikan atau penyidikan pihak Kejari Kabupaten Tapsel,” jelas Didi Santoso dihadapan Jaksa Kejari Tapsel. (REN)