PADANG SIEMPUAN, HARIAN TABAGSEL.com-Diduga hanyut, bocah bernama Lucky Satrio (8 tahun, sebelumnya disebutkan 6 tahun) warga Jalan Mawar/Enda Mora Ujung, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padang Sidimpuan Selatan, Kota Padang Sidempuan dikabarkan hilang sejak pukul 16.45 WIB saat lokasi tersebut dilanda banjir, Minggu (30/4) sore.
Dari sejumlah informasi yang dihimpun,awalnya korban bersama dengan anak sebayanya sedang bermain main airhHujan di Jalan Mawar, namun saat mereka mau pulang tiba-tiba korban menghilang dibarengi air parit di kawasan Itu yang meluap dengan debit air yang sangat deras.
Mengetahui anaknya hilang diduga terseret arusa air parit, orangtua korban panik mencari kesana kemari mengetahui hal itu masyarakat juga langsung berusaha mencari di sekitar anak-anak itu bermain. Selanjutnya, warga melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian dan juga ke Badan Penangulangan Bencana Daearah (BPBD) Kota Padang Sidempuan.
Pihak BPBD Padang Sidempuan yang mendapatkan laporan adanya orang hilang itu langsung menerjunkan tim ke lapangan guna melakukan pencarian korban. Namun, hingga tadi malam pencarian dihentikan sementara lantaran kondisi cuaca dan sungai di kawasan tersebut semakin deras.
“Sudah dilakukan penyisiran atau pencarian sampai ke sungai Batang Ayumi namun korban masih belum ditemukan. Kita pagi ini akan kembali melakukan pencarian,” ungkap Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Sidempuan, Dedi Eriansyah Siregar.
Hingga pagi ini korban belum juga ditemukan. Tim gabungan dari TNI, Basarnas, Polres Padang Sidempuan, BPBD masih dalam proses pencarian di semua saluran air hingga ke saluran gorong-gorong di sekitar lokasi kejadian.
“Sampai ke sungai sepanjang 10 kilometer sudah kita sisir,” katanya.
Dedi Eriansyah Siregar menuturkan tim sudah langsung melakukan pencarian begitu mendapat laporan ada Anak hilang secara tiba-tiba saat air parit meluap di Jalan Mawar.
Hasil pencarian yang di lakukan tim gabungan bersama warga belum membuahkan hasil.
“Segala upaya telah dilakukan dan belum menemukan korban mulai dari menyisir gorong-gorong hingga aliran sungai Batang Ayum. Pagi Ini area pencarian juga sudah diperluas. Kita akan tetap berupaya segera menemukan korban,” cetusnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap mendampingi anak-anaknya dimanapun berada, terlebih di musim penghujan.
“Sekarang musim hujan, kita berharap kepada masyarakat untuk tetap dampingi anak-anak kita. Jangan sampai lengah. Ini pelajaran yang terbaik buat kita,” tuturnya.
*Kronologis kejadian
Hilangnya Lucky Satrio, anak berusia 8 tahun di Jalan Mawar Ujung, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan saat sedang hujan deras dan banjir, sampai Senin (01/5) masih penuh tanda tanya.
Diketahui Lucky merupakan anak pertama dari pasangan Wanda Sutrisno (28) yang berprofesi sebagai tukang becak dan Juliani Lubis (28) warga Sibaganding, Kelurahan Sitamiang Baru, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan. Ini sedang berkunjung ke tempat Neneknya di Jalan Mawar, Kelurahan Ujung Padang (Tempat Kejadian).
Berdasarkan keterangan Rahmad Agustianto (20) merupakan paman yang juga warga Lingkungan 3, Kelurahan Sitamiang Baru, dan termasuk orang terakhir bersama Lucky Satrio (8) yang juga biasa berkunjung ke Jalan Mawar Ujung, Kelurahan Ujung Padang (Tempat Kejadian) kepada awak media bahwa pada Minggu sore (30/4) sekitar pukul 15.45 WIB, disaat hujan lebat, Lucky sedang mandi bermain hujan bersama Rizka Aprilia (5) (tante/bibi korban).
“Saat itu Lucky mandi hujan bersama Rizka di depan rumah tanpa mengenakan celana dan baju,” kata Rahmad mengawali kronologi kepada media.
Selanjutnya, pada pukul 16.00 WIB usai adzan Ashar, Rahmad berjalan ke pinggir jalan raya dimana posisinya persis di atas jembatan sepanjang 1 meter diatas paret jalan yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah ke Jalan Enda Mora Ujung Atau Jalan Mawar untuk melihat banjir.
“Saat itu saya berada di atas jembatan paret itu bang bersama Lucky dan Rizka serta ayah saya (kakek Lucky yang bernama Anwar (50) ),” ucap Rahmad.
Posisi terakhir Lucky Satrio katanya diatas jembatan paret jalan, berdiri bersama Rizka Aprilia (5), Rahmad Agustianto (Paman) dan Anwar ’50’ (Kakek).
“Dipinggir jalan itu atau di atas jembatan ada saya bersama keduanya yang main mandi hujan, serta ayah saya (Anwar). Posisinya kami berempat,” kata Rahmad.
Sedangkan kondisi saat itu sejumlah rumah warga tepat di seberang jalan sedang banjir dan debit air paret jalan sedang meluap.
“Saya saat itu menyuruh jangan kepinggir paret, sedangkan Rizka dipegang ayah saya (Kakek Lucky). Lalu saya maju ke badan jalan untuk mengambil video banjir itu,” ucapnya.
Dan saat melangkah untuk mengambil moment video banjir tersebut dengan handphone yang digenggamnya, posisi Lucky berdiri di tengah jembatan paret jalan.
“Ketika saya video, dan saya berbalik badan Lucky tidak ada lagi disitu. Saya langsung heran kemana dia. Lantas saya mencari disekitar orang ramai disaat banjir itu,” kata Rahmad.
Tak berselang lama, Rahmad Agustianto berkeliling mencari kemenakannya Lucky termasuk ke lokasi banjir, sampai dirinya dan dibantu warga menyisir parit hingga ke hulu hingga Minggu malam dan pencarian dilanjutkan Senin (01/5) pagi, Lucky belum juga ditemukan. (SMS)