TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com- Aksi demontrasi damai dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Merah Putih yang berasal dari Kabupaten Tapanuli Selatan di depan Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, Rabu (7/6).
Mereka meminta kepada Kepala Kejaksaan Agung Republik Indonesia agar Kepala Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan Siti Holija Harahap SH MH di periksa dan dicopot dari jabatannya. Hal ini karena sampai saat ini tersangka dugaan Kasus Korupsi dana hibah KONI Tapsel tahun 2019-2020-2021 masih menghirup udara bebas tidak di tahan.
Massa aksi menilai Kajari Tapsel tidak berani menahan tersangka. Masa aksi juga menduga Kajari Tapsel tutup mata terhadap tersangka.
“Kenapa sampai saat ini mereka belum di tahan ada apa,” tanya kordinator aksi Safriadi Nasution.
Massa aksi juga menduga semenjak Kajari Tapsel di pimpin Siti Holija Harahap tidak adanya kasus korupsi yang di tangani. Sementara banyak kasus dan laporan dari masyarakat.
Diantaranya pengadaan CCTV Per unit seharga Rp 12.000.000 dan pengadaan lemari per unit Rp 3.500.000 di seluruh desa se-Kabupaten Tapsel tidak masuk musrembang desa. Masing-masing 1 unit setiap desa, total ada 212 desa di Kabupaten Tapanuli Selatan.
“Nilai dan harga pengadaan CCTV dan Lemari tersebut tidak masuk akal dan tidak wajar,” katanya.
Kegiatan proyek pengadaan ini diduga di backup oleh Kejari Tapsel dan di duga melibatkan beberapa oknum Dinas PMD Tapsel.
Masa menuntut Kejaksaan Agung untuk mencopot dan memeriksa Kejari Tapsel yang diduga terlibat dalam proyek dana desa dan diduga membekingi koruptor. (SMS)