PADANGSIDIMPUAN HARIAN TABAGSEL.com– Usai berhasil membobol kamar, seorang gadis Tuna Grahita sebut saja Bunga (16) asal Kota Padangsidimpuan, diduga jadi korban cabul pria yang kini masih dalam penyelidikan polisi. Gadis Tuna Grahita yang diduga jadi korban cabul itu, masih duduk di bangku Kelas IX di SMP SLB Kota Padangsidimpuan.

Dengan memiliki keterbelakangan intelektual dan juga tak mampu bicara seharusnya membuat semua orang yang melihat Bunga memberi kasih sayang yang baik dan dukungan penuh kepada Bunga. Tapi, nasib nahas menimpanya karena ia malah menjadi korban dugaan pemerkosaan diduga oleh seorang pria beristri yang merupakan tetangga korban.

Atas kejadian tersebut, orang tua Bunga akhirnya mendatangi Kantor Lembaga Burangir di Kota Padangsidimpuan, pada Selasa (18/7 lalu. Orang tua Bunga, meminta Burangir yang selama ini konsern terhadap perlindungan perempuan dan anak guna pendampingan hukum untuk korban dan mengawal prosesnya ke depan.

Guna menindaklanjuti hal tersebut, pada Jumat (21/7) siang Pengurus Lembaga Burangir, Juli H Zega, bersama tim, mendatangi kediaman Bunga. Tim Burangir, datang untuk melihat kondisi terkini Bunga.

Kepada wartawan, Juli menceritakan kronologis terjadinya kasus dugaan pemerkosaan tersebut terhadap Bunga.

“Menurut penuturan keluarga, peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/7) lalu sekira pukul 03.00 WIB. Saat itu, abang korban (Bunga-red) bangun (dari tidur), berniat membakar anti nyamuk di kamar korban. Karena rutinitas abangnya seperti itu tiap malam. Tapi, abangnya merasa aneh, karena melihat kamar adiknya terkunci dari dalam. Dan lampu kamar dalam keadaan mati, tidak seperti biasanya,” jelas Juli.

Merasa curiga, lanjut Juli, abang korban naik ke atas kamar adiknya yang tidak berplafon. Dan, betapa kaget abangnya saat melihat ada seorang pria yang mencoba bersembunyi di balik tirai jendela kamar adiknya. Secara spontan, abang korban melompat ke dalam kamar adiknya dan berteriak membangunkan orang tuanya.

“Akhirnya, abang korban membuka pintu kamar. Lalu, ayah dan adiknya yang lain masuk memergoki dan menahan pria asing tersebut. Ibu korban berteriak memanggil warga setempat. Namun, mereka tak bisa menahan pria asing tersebut. Sehingga ia berhasil melarikan diri, sebelum warga berdatangan,” imbuh Juli.

Setelah keluarga memperhatikan, kata Juli, ternyata pria asing tersebut masuk melalui kamar mandi yang ada di kamar korban. Di mana, sebagian dinding kamar mandi tersebut, hanya tertutup seng. Tak terima akan hal tersebut, esok paginya atau pada Sabtu (8/7), ayah korban membuat laporan di Polres Padangsidimpuan.

“Dan saat ini (polisi) sedang dalam (upaya) pengejaran terhadap pelaku,” kata Juli.

Lebih jauh, Juli menjelaskan, bahwa saat ini, kondisi korban mengalami trauma yang cukup lama. Dan menurut pengakuan orangtuanya, korban beberapa hari terakhir sudah mulai riang kembali.

Menurut Juli, pihaknya hanya bisa berinteraksi sebentar saja dengan korban. Karena, keterbatasan korban dalam berkomunikasi.

“Dia sempat mengajak kami (Burangir) untuk berfoto selfie, sambil tersenyum riang,” tutur Juli.

Juli menjelaskan, pihaknya dalam waktu dekat, akan berkoordinasi dengan Kanit PPA Polres Padangsidimpuan yang juga telah memberi perhatian dan atensi khusus untuk kasus ini. Meski sebelumnya, ada sedikit kesulitan karena susahnya berkomunikasi guna mendapat keterangan korban, tapi berkat bantuan gurunya akhirnya penyidik berhasil mendapatkan keterangannya.

“Sahabat Burangir, tetap jaga anak-anak kita. Karena kita tidak tahu pelaku kejahatan ini kapan beraksi. Semoga, kasus ini dapat segera terselesaikan. Sehingga pelaku dapat mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” pungkas Juli. (SMS)