PADANGSIDIMPUAN, hariantabagsel.com- Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan GMTI (Gerakan Mahasiswa Tao Indonesia) berunjuk rasa di depan Mako Polres Padangsidimpuan, Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kamis, (15/52025) pagi.

Mahasiswa menuntut Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Dr Wira Prayatna, SH, SIK, MH agar memberikan perhatian khusus terhadap Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Padangsidimpuan yang mereka nilai lambat dalam menangani laporan Pengaduan Masyarakat (Dumas) dugaan korupsi di wilayah tersebut.

Aksi tersebut mendapat pengawalan langsung dari PJU dan personel Polres Padangsidimpuan untuk memastikan jalannya unjuk rasa berlangsung tertib dan aman.

Aksi unjuk rasa yang di motori oleh Khoirul Anwar selaku Koordinator Aksi dan Nanda Simbolon selaku Koordinator Lapangan serta Mahmul Saleh Harahap selaku Ketua DPP GMTI Sumatera Utara, juga membawa spanduk bertuliskan meminta kepada Kapolres Padangsidimpuan untuk mencopot Kanit Tipikor dari jabatannya karena tidak mampu mengemban amanah sebagai Kanit Tipikor Polres Padangsidimpuan, karena semenjak menjabat tidak pernah naik kasus korupsi.

“Dalam catatan kami, Kanit Tipikor bersama lersonel belum serius dalam upaya pemberantasan korupsi di wilayah hukum Polres Padangsidimpuan semua mandek alias jalan ditempat,” kata Koordinator Aksi, Mahmul Saleh Harahap.

Mahmul ingin terus mengingatkan kepada masyarakat, bahwa korupsi itu berbahaya dan masyarakat memiliki peran penting untuk mencegahnya.

Unjuk rasa yang di gelar pada pukul 10.00 Wib pagi mempertanyakan kinerja Kanit Tipikor bersama personel agar secepatnya menangani berbagai kasus dugaan korupsi yang sudah di laporkan masyarakat melalui Dumas.

Adapun bunyi lernyataan sikap yang di tuangkan pada secarik kertas yang dibacakan Mahmul Saleh Harahap antara lain:

Meminta kepada Kapolres Padangsidimpuan, AKBP DR Wira Prayatna supaya memerintahkan atau mengintruksikan kepada Kasat Reskrim Padangsidimpuan untuk menindaklanjuti semua Dumas tentang dugaan tindak pidana korupsi baik di OPD dan Kepala Desa se-Kota Padangsidimpuan.

Meminta kepada Kapolres Padangsidimpuan untuk mencopot Kanit Tipikor Polres Padangsidimpuan, karena sejak menjabat sebagai Kanit Tipikor tidak ada kasus korupsi yang naik di wilayah hukum Polres Padangsidimpuan.

Meminta kepada Kapolres Padangsidimpuan untuk menindak lanjuti Pengaduan Masyarakat tentang proyek Taman Jembatan Siborang (Torjam).

Meminta kepada Kapolres Padangsidimpuan untuk mencopot Kanit Tipikor karena diduga telah gagal dalam menangani tugas-tugas sebagai Kanit Tipikor dan Akuntabel dalam lingkungan Kapolres dan diduga ada pembiaran kasus korupsi.

Mendesak Kapolres Padangsidimpuan untuk menindaklanjuti seluruh Pengaduan Masyarakat (Dumas) yang telah disampaikan ke Polres Padangsidimpuan yang merajalela di Kota Padangsidimpuan.

“Kemudian yang terakhir, juga menilai mangkraknya penanganan pengaduan masyarakat tentang pungli berkedok SPP Siswa tingkat SMA/SMK Negeri di Kota Padangsidimpuan,” katanya.

Usai membacakan tuntutannya sekira pukul 11.20 WIB, Kasi Propam Polres Padangsidimpuan, Iptu BL.Tobing menemui para pengunjuk rasa.

“Kami berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa karena telah melaksanakan aksi unjukrasa dengan baik dan tertib, Sehubungan bapak Kapolres Kota Padangsidimpuan sedang sedang berada diluar kota, selaku Kasi Propam saya menerima rekan-rekan mahasiswa,” jelasnya.

Pada kesempatan Itu Kasi Propam Polres Padangsidimpuan, Iptu BL.Tobing memberikan waktu kepada 4 orang perwakilan untuk mejumpai Kasat Reskrim ke ruangan untuk melihat sejauh mana kerja yang sudah dilakukan oleh pihak Reskrim kemudian Ddlaksanakan audiensi dengan Kasat Reskrim dan Kanit Tipikor.

Pada pertemuan Itu, Kasat Reskrim, AKP H Naibaho, SH, MH di dampingi Kanit Tipikor, Iptu Andika Sembiring, SH, M.Psi menjelaskan bahwa semua kasus yang sudah mereka tangani melalui Dumas, ampai saat Ini masih dalam tahap penyidikan, dan akan turun ke lokasi untuk meninjau gelar perkara.

“Sementara kasus yang di desa-desa kami sudah mengirimkan surat hasil verifikasi,” jawab mereka.

Sekira pukul 12.00 WIB, audiensi telah selesai dilaksanakan dan massa pengunjuk rasa nembubarkan diri dengan tertib. (Saipul Bahri Siregar)