PADANGSIDIMPUAN, hariantabagsel.com- Dalam dua hari terakhir Kota Padangsidimpuan dihebohkan dengan informasi serta cuplikan video adanya perbuatan asusila sesama pria (LGBT/Homosekseual/Gay) di media sosial. Meskipun pada akhirnya video dan narasi itu kemudian mendadak hilang tidak bisa diakses lagi.

Harian Tabagsel mencoba menelusuri informasi yang sempat membuat heboh jagat Maya dan dunia nyata di Kota Padangsidimpuan. Padahal belum hilang dari ingatan perbuatan saudara kandung asal Kota Padangsidimpuan yang buang bayi hasil incest di Kota Medan.

Apalagi perbuatan yang dilakukan oleh kedua oknum guru sejenis ini sudah sangat keterlaluan yang melanggar norma agama dan norma adat istiadat di Kota Dalihan Natolu Padangsidimpuan.

Parahnya lagi, perbuatan bejat yang dilakukan oleh kedua oknum guru ini dilakukan di teras salah satu masjid di Kelurahan Losung, Batu Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara.

Pada akhirnya, perbuatan asusila yang dilakukan oleh dua oknum guru sejenis di Padangsidimpuan dibenarkan oleh Kepala Lingkungan (Kepling) III Unte Manis, Kelurahan Losung Batu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Samsudin Ritonga.

“Betul, kedua oknum guru ini berhasil di amankan warga kita pada hari Jum’at (9/5/2025) di salah satu teras Masjid di Kelurahan Losung Batu, dan kedua oknum guru ini langsung kita amankan di kantor desa kita,” ucap Kepling III Unte Manis, Samudin Ritonga melalui telepon selulernya saat dikonfirmasi media ini, Kamis (15/5) siang.

Dalam penjelasannya, gerak gerik kedua oknum guru ini sudah lama diperhatikan oleh warga dan pada kesempatan tersebut warga langsung melakukan penggerebekan saat kedua oknum guru ini melakukan asusila di salah satu teras masjid di Kelurahan Losung Batu ini.

Selanjutnya, kedua oknum guru ini langsung dibawa warga ke kantor desa untuk diamankan. Dan saat di interogasi diketahui bahwa kedua oknum guru ini bernama EH dan IS sama-sama mengajar di sekolah naungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padangsidimpuan.

“Kedua oknum guru ini sama-sama mengajar di sekolah naungan Kantor Kemenag Kota Padangsidimpuan. Yang bernama EH merupakan ASN dan mengajar di salah satu sekolah MAN di Kota Padangsidimpuan dan IS mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu di Kota Padangsidimpuan,” papar Samudin Ritonga.

Ditempat terpisah, Kepala sekolah MAN 1 Kota Padangsidimpuan sudah mendapatkan informasi tersebut, dan saat ini pihak sekolah sedang mengumpulkan bukt- bukti atas kebenaran yang dilakukan oleh salah satu gurunya ini.

“Kita sudah mendapatkan informasi tersebut, dan saat ini kita sudah mengumpulkan bukti-bukti kebenaran atas apa yang dilakukan oleh salah satu oknum guru kita ini,” ucap Kasek MAN 1 Kota Padangsidimpuan, Dra. Hj. Wasliyah Lubis, SPd, MAP kepada media ini diruang kerjanya.

Kasek juga sangat mengecam perbuatan terkutuk ini, dan dia berjanji akan secepatnya menyampaikan bukti-bukti kebenaran atas perbuatan asusila ini kepada Kakan Kemenag selaku pimpinannya.

“Kita mengutuk perbuatan ini, tetapi sesuai dengan aturan tentunya kita akan menyampaikan bukti-bukti kebenaran apa yang dilakukan oleh oknum guru ini ke Kakan Kemenag Kota Padangsidimpuan yang dilanjutkan nantinya ke Kanwil Sumatera Utara,” jelasnya.

Namun hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan dari kedua guru tersebut. Begitu juga dengan pihak keluarga. (Rahmat Efendi Nasution)