PADANG SIDEMPUAN HARIAN TABAGSEL.com-Sulitnya kehidupan terkadang memaksa orang untuk berjuang dengan segala cara agar tetap bisa menyambung hidup. Hal itulah yang dilakukan Siti Kholizah Lubis (39) dan kedua anaknya keliling dari warung dan kafe di sekitaran Kota Padang Sidempuan demi mengumpul recehan.
Ibu bersama dua anakna bernama Indah Tri Eftah Permata (3 tahun) dan Muhammad Rifki Tanjung (8 tahun) saat di jumpai saat berada di Jalan Kenanga, Kecamatan Padang sidempuan Selatan sabtu (15/4) sore menjelang buka puasa.
Tampak IRT itu berpenampilan seperti badut dengan menggunakan make-up warna putih mencolok dan menggendong tubuh mungil balitanya serta anak keduanya mengikuti dari belakang dengan membawa kotak tempat uang receh.
Dan ditangan kanan ibu Siti ini menggenggam mikrophone sembari bernyanyi serta ditangan kanan menenteng speaker bluethooth yang ia beli seharga Rp.100 ribu.
“Saya terpaksa melakukan ini demi untuk makan serta membayar zakat fitrah tahun ini, karena tahun kemarin saya ngak ikut bayar,” ucap Siti saat diwawancara.
Siti Kholizah Lubis mengungkapkan dirinya warga Banjar Kobun, Kelurahan Panyabungan Dua, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, yang tak jauh dari kediaman Bupati Madina, HM Ja’far Sukhairi Nasution ini.
“Baru beberapa bulan ini saya tepaksa begini dan ke Sidempuan numpang tinggal di rumah kakak di Kelurahan Losung baru balek lagi nanti ke Madina kalau udah ada uang untuk makan dan bayar zakat,” ucapnya.
Sembari bercerita kepada wartawan, ibu tiga anak ini mengisahkan bahwa awal memberanikan diri untuk mengamen, ketika sebulan lalu suaminya seorang sopir harus operasi di beberapa jari tangan.
“Suami saya (Jefri Tanjung, 42) seorang sopir becak, tetapi karena ada penyakit terpaksa jarinya di potong sehingga tak bisa bekerja lagi bang,” ucapnya sembari menunduk.
Dan kisah ini memutuskannya untuk membawa anaknya mengamen, pada bulan lalu tidak mampu lagi membeli beras hingga dirinya dan anaknya kelaparan dan mencari sesuap nasi ke pesta pernikahan di Madina.
“Kami pernah nggak makan, makanya kami harus berani mengamen daripada kembali kelaparan,” urai Siti dengan mata memerah.
Ketika ditanyai, harapannya, ke depan agar anaknya yang sekolah kelas tiga SD, Muhammad Rifki Tanjung bisa kembali bersekolah.
“Saya ingin anak saya Rifki sekolah lagi dan suami saya bisa mendapat pekerjaan walau jarinya putus di operasi,” harapnya.
*Pemkab Madina Bantu Ibu Dua Anak yang Ngamen di Psp
Dalam kunjungan itu, selain menanyakan apa yang menjadi alasan dari Siti bersama kedua anaknya untuk nekat mengamen, Pemkab Madina juga menyerahkan bantuan berupa uang tunai.
Bantuan berasal dari Baznas Madina dan diserahkan Lurah Panyabungan II, Aziz.
“Bantuan ini kiranya bisa dibuat modal usaha, sehingga kebutuhan sehari-hari ibu juga dapat terpenuhi nantinya. Untuk zakat fitrah ibu dan keluarga juga kita bayarkan nanti,” ucap Aziz sembari menyerahkan bantuan uang tunai. (SMS/SHR)