Alumni akpol 2003 ini pun langsung menjenguk korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, pada Selasa (9/5) sore.
Reza sebelumnya tiba di RSUD Panyabungan sekitar pukul 16.30 WIB, dan disambut oleh Direktur RSUD Panyabungan, dr M Rusli Pulungan.
Reza kemudian memasuki ruang operasi tempat korban mendapatkan perawatan insentif. Di ruangan itu ia pun menanyakan kondisi korban dan bagaimana kejadian penyiraman air keras itu terjadi.
Setelah berbicara dengan korban, tampak Reza pun langsung menghubungi Kapolsek Siabu, AKP Jamaluddin. Ia pun memerintahkan agar kapolsek yang turun langsung memimpin dan menangkap pelaku.
“Kapolsek turun langsung, pimpin langsung kapolsek ya. Nanti Satreskrim yang back up. Intinya itu, kalau belum dapat kapolsek gak boleh izin, gak saya izinkan,” ucap Reza.
Saat diwawancarai wartawan, Reza menerangkan berdasarkan keterangan dari korban untuk sementara persoalan dipicu karena adanya konflik sengketa lahan.
“Ada konflik sengketa lahan sebelumnya antara korban dan pelaku, seperti itu,” kata Reza.
Dia juga memastikan pihaknya telah mengetahui identitas dari pelaku serta alamat tempat tinggalnya. Dan saat ini sedang dilakukan pengejaran.
“Sudah kita ketahui siapa pelakunya, dari berdasarkan pengakuan korban. Saat ini sedang dilakukan pengejaran,” urainya.
Menurut Reza, kasus penyiraman air keras ini menjadi prioritas pihaknya terlebih karena korbannya merupakan seorang wanita.
“Kita langsung inisiatif, karena korbannya seorang wanita, seorang perempuan. Jadi ini prioritas,” tandasnya.
Terpisah, Dokter Spesialis Bedah RSUD Panyabungan, M Nazir Tambunan mengatakan luka korban akibat air keras itu terkena di bagian wajah, dada dan kedua tangannya.
“Ada di wajah, dada dan tangan sebelah kanan dan kiri,” kata dr Nazir. (Rul)