PADANGSIDIMPUAN, HARIAN TABAGSEL.com– Mahasiswa dan warga Kecamatan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan menggelar protes atas kondisi jalan rusak dengan menanam pisang di badan jalan dan melakukan blokade.

Aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh puluhan warga dengan membentangkan poster serta spanduk di tengah jalan di Desa Mompang, Kecamatan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan pada pukul 15.00 WIB, Minggu (11/06).

Di lokasi terlihat warga dan mahasiswa ini berorasi persis di jalan yang di genangi air. Sehingga pengendara sepeda motor dan roda empat terpaksa menunggu sekitar setengah jam.

“Ini sudah lama dibiarkan rusak. Sehingga daerah ini sulit berkembang karena kondisi jalan ini. Dimana-mana disini jalannya rusak. Kami berharahap Bapak presiden Republik Indonesia Indonesia Jokowi, Gubernur dan Walikota untuk membenahi ini,” kata salah seorang warga, Nurjaminah Harahap (65).

Ditempat yang sama, hal senada juga disampaikan, Samsiruddin Siregar dari Forum Mahasiswa Dan Masyarakat Peduli Hukum (Formasih) Padangsidimpuan dan NNB Mompang, Kurnia Solahuddin.

“Tuntutan kami jalan ini untuk segera diperhatikan, dari dulu ini tidak pernah dibangun dengan serius. Sehingga selalu menjadi masalah bagi warga dan pengendara,” ucap keduanya.

Apalagi pada musim hujan, jalan raya yang rusak tersebut kerap digenangi air hujan. Maka, pengendara yang melintas harus hati-hati.

“Aksi simbolis dari mahasiswa masyarakat menuntut pihak pemerintah untuk segera memperbaikinya, karena sudah banyak memakan korban,” kata Samsiruddin Siregar didampingi masyarakat dan NNB setempat.

Samsiruddin Siregar menuturkan persolan siapa yang bertanggung jawab, terkait jalan rusak, masyarakat tidak tahu menahu. Masyarakat meminta kepada Pemko Padangsidimpuan dan Pemprov Sumut agar serius memperhatikan kondisi jalan di Kecamatan Angkola Julu tersebut.

“Kondisi jalan rusak bukan hanya satu titik, namun disepanjang jalan dan ini sudah bertahun-tahun, namun belum diperbaiki,” beber Samsiruddin.

Ia menambahkan dengan adanya perbaikan jalan tersebut maka akan memudahkan masyarakat dalam mengeluarkan hasil tani mereka sehinga peningkatan perekonomian warga meningkat dan pengunjung wisata di kawasan itu meningkat.

“Cukup kami saja yang rasakan, jangan sampai derita kami hari ini sampai ke anak cucu kami di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Samsiruddin Siregar berharap pemerintah setempat dan Pemprov Sumut dapat segera memperbaiki jalan yang kondisinya rusak itu. (SMS)