PADANGSIDIMPUAN, HARIAN TABAGSEL.com- Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Thamrin, Kota Padangsidimpuan mempertanyakan apa yang akan dilakukan Pasangan Calon Nomor Urut 3, Hapendi-Gempar kepada PKL Jalan Thamrin.
Hal ini mereka pertanyakan pada saat tanya jawab antara Calon Walikota Padangsidimpuan Nomor Urut 3, Dr. Hapendi Harahap, SH, SpN, MH didampingi istri Bariyah, SE, Sekretaris tim Pemenangan Hapendi-Gempar yang juga anggota DPRD Kota Padangsidimpuan dari PDIP, Sarifah Hanum Lubis dan tim lainnya, Rabu (9/10) di Jalan Thamrin.
Hal yang pertama kali mereka pertanyakan adalah apakah Hapendi Harahap akan sama seperti pemimpin lalu yang akan menggusur PKL di Jalan Thamrin.
Kemudian mempertanyakan atau lebih tepatnya meminta agar Pemko Padangsidimpuan untuk membantu permodalan bagi para PKL.
Selanjutnya meminta agar pada saat hari besar terutama sehari Hari Raya Idul Fitri agar jalan ditutup sehingga pedagang bisa bebas berjualan di Jalan Thamrin.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum IPPAT ini menegaskan bahwa tidak akan ada penggusuran.
Tindakan yang mereka lakukan nantinya jika terpilih menjadi pemimpin Kota Padangsidimpuan adalah melakukan pembenahan dan penertiban.
Sehingga pedagang tetap bisa berjualan sebagaimana mestinya dan pengguna jalan tetap bisa mendapatkan haknya menggunakan jalan.
“Kebersihan akan kita jaga nanti. Kita tata lebih baik dan layak. Sehingga pedagang dan pembeli sama-sama nyaman bertransaksi. Kami tegaskan tidak ada penggusuran,” ucapnya.
Selanjutnya soal keluhan permodalan, Ketua Alumni SMAN 3 Kota Padangsidimpuan ini selain program sertifikat gratis untuk membuka akses ke dunia perbankan untuk bisa mendapatkan modal bagi para pedagang.
Dirinya juga jika nanti mereka terpilih juga akan berjuang agar Pemko Padangsidimpuan untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) agar para pedagang tidak terjerat bank keliling.
“Untungnya sudah sedikit habis pula untuk membayar cicilan pinjaman uang dari koperasi. Tentunya ini juga jadi hal yang harus kami perhatikan nantinya,” tuturnya.
Selain juga pihaknya nanti akan menggerakkan seluruh komponen untuk memudahkan pedagang mendapatkan bantuan permodalan.
Untuk soal penutupan jalan jelang Hari Raya Idul Fitri, menurutnya itu adalah hal yang mudah dilaksanakan.
“Sekarang yang terpenting adalah kita sama-sama mau bekerjasama agar pasar ini bisa tertata dengan baik. Pedagang dan pembeli sama-sama nyaman bertransaksi. Untuk lebih komprehensif lagi jika kami terpilih nantinya akan mengundang para PKL agar sama-sama merumuskan apa langkah yang terbaik untuk PKL Jalan Thamrin,” janjinya.
Salah satu pedagang warga Kelurahan Kantin, A Boru Tanjung dengan serius bercanda mengatakan bahwa semua calon sama saja janjinya dan belum ada pembuktian.
“Apa yang bapak sampaikan sudah juga disampaikan oleh bapak-bapak yang lain. Bahkan Walikota dulu saya ajak bertinju karena penolakan kami akan penggusuran. Jadi kami maunya tindakan nyata bukan cuma janji-janji saja. Jika benar itu bapak tegakkan nanti jika terpilih,” celutuknya.
Kemudian ibu-ibu PKL meneriakkan bahwa pemimpin sebelumnya dan juga calon lain yang baru datang sama saja.
“Siapapun pemimpin yang datang pada akhirnya selalu digusur” teriak ibu-ibu PKL.
“Ulang be dipili na songoni be da. Bia do langa. Margonti jolo. Halaikan 1112 dei kan?. Halaikan sa aliran, hami do naso sa aliran,” kelakarnya yang di jawab ibu-ibu halai 1112, bapak i 12 pe kan sambil tertawa.
Usai dialog, Calon Walikota nomor 3 ini kemudian berlanjut berkeliling mempertanyakan keluhan para pedagang sambil membeli beberapa dagangan milik pedagang.
Sepanjang jalan ada saja teriakan dari pedagang meneriakkan Menyala Abang ku dan ada yang meminta berfoto atau menyalaminya. (PAP)