TAPANULI SELATAN, hariantabagsel.com- Kepala Desa Situmbaga, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Bahri Nasution menduga dirinya di jebak Oknum yang tidak dikenalnya (OTK).

Hal ini dikatakannya kepada Wartawan Harian Tabagsel Kamis, (8/5/3025) 2025 di Kota Padangsidimpuan.

“Tuduhan yang dituduhkan kepada saya itu saya menduga suatu jebakan. Saya hanya minum saja bersama kawan di warung itu. Saya memang mengaku salah dan khilaf,” katanya dengan kesal.

Kepada awak media ini, Kades juga bercerita kronologis kejadiannya. Pada waktu itu, dirinya bersama istri hendak menemui keluarga yang lokasinya tidak jauh dari tempat warung minum itu.

“Saya dan istri saya berada disana, namun ketika keluarga kami yang ditunggu terlalu lama, sehingga istri saya pulang ke rumah duluan. Lalu saya singgah untuk minum, tapi saya hanya sekilas minum bukan yang lain lain dek, itupun pas hari libur gak jam kerja,” kilahnya.

Kades juga bercerita dirinya ketika itu bersama istri dan temannya. Kades juga menambahkan bahwa dirinya berada di warung minum tempat umum.

“Banyak orang disana dek, bukan saya saja. Itukan tempat umum, banyak orang disana, bukan sendiri,” ucapnya menguatkan alibinya.

Bahri Nasution juga bercerita dirinya tidak ada niat untuk minum di tempat itu, cuma karena menunggu keluarga disana terlalu lama ang akan ditemui, sehingga dirinya menyempatkan minum di warung tempat umum itu.

Tiba-tiba kata Bahri, datang orang berambut gondrong dan memvidio dirinya dan orang itu tidak dikenalnya.

“Saya tidak kenal dek, saya juga heran, saya kan ditempat warung minum umum,” ucapnya dengan kesal menjelaskan narasi video.

Bahri juga bercerita kepada wartawan Harian Tabagsel, bahwa pembangunan di desanya berjalan dengan baik.

“Saya dan masyarakat selalu kompak dalam memutuskan semua hal baik di bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa saya,” ucapnya meluruskan tudingan pendemo.

Seperti beberapa hari lalu, masyarakat antusiasnya tinggi, dalam musyawarah khusus pembentukan pengurus Kopdes Merah Putih di desa dengan BPD dan unsur lainnya.

Dirinya juga akan terus berjuang untuk membawa Desa Situmbaga lebih baik kedepannya lagi.

Setelah ada sejumlah oknum yang melakukan aksi demo di depan kantornya, Bahri, sangat menyayangkan hal itu, karena selaku manusia biasa pasti ada khilafnya.

Kades juga mengatakan kepada Harian Tabagsel, bahwa dirinya tidak ada masalah dengan keluarganya.

“Karena istri saya kan ada disitu, lalu pergi pulang duluan. Saya hanya singgah untuk minum, sekalian menunggu saudara saya yang akan dijumpai disekitar warung tempat minum umum itu,” ulangnya lagi menegaskan alibinya atas tuduhan minum di warung remang-remang. (Saipul Bahri Siregar)