TAPANULI SELATAN, hariantabagsel.com- Ratusan masyarakat yang tercatat sebagai warga Desa Situmbaga, Kecamatan, Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), LPMD, Tokoh Adat, Tokoh agama, Karang Taruna, Tokoh Perempuan dan semua unsur lapiasan masyarakat Desa Situmbaga lainnya resah atas kehadiran oknum diduga mahasiswa yang mengatasnamakan DPP Perkumpulan Mahasiswa Pemuda Peduli Hukum (PERMADA PH) di desa mereka.
Masyarakat Desa Situmbaga, merasa resah dan keberatan atas kehadiran beberapa diduga oknum mahasiswa di desa mereka, Kamis, (8/5/2025) kemarin.
Ratusan masyarakat Desa Situmbaga ini, merasa risih atas kehadiran diduga oknum mahasiswa itu.
“Kami mengecam aksi mereka. Mereka ingin bakar ban disana, jadi kan tidak cocok. Kami semua masyarakat tidak ada keberatan atas kinerja Kades dan perangkat desanya,” kata Ketua BPD Situmbaga, Ahmad Syukur Hutagalung, Jumat (9/5/2025).
Ketua BPD juga mengatakan kepada Harian Tabagsel, bahwa pembangunan di desa mereka baik dan bagus. Dari Ketahanan Pangan (Ketapang) juga sudah dijalankan dan pembagian BLT sudah terealisasi.

Rifai Hasibuan Tokoh Agama Desa Situmbaga, sangat menyayangkan aksi oknum diduga beberapa mahasiswa. Rifai mengatakan ini bisa menimbulkan keresahan dan kegaduhan di desa mereka.
Mara Halim Harahap Ketua LPMD Situmbaga menilai aksi mereka itu, sebagai aksi untuk membuat masyarakat nantinya bisa lebih anarkis, apabila mereka datang lagi.
“Kami unsur LPMD tidak terima atas kehadiran oknum mahasiswa itu. Kami tidak ada yang terima atas kehadiran mereka, hanya membuat suasana desa tidak efektif,” katanya kepada Harian Tabagsel.
Muhammad Yusuf Hasibuan Tokoh adat Desa Situmbaga, juga menyayangkan ulah diduga puluhan oknum mahasiswa yang datang ke desa mereka.
“Saya sebagai tokoh adat di Desa Situmbaga menilai mereka seperti diduga oknum mahasiswa yang kurang kerjaan. Saya melihat kinerja Kades dan perangkatnya cukup baik dan selalu bermusyawarah dengan semua lapisan masyarakat,” tegasnya.
Tokoh Masyarakat, Saiful Aman Tanjung, juga menyayangkan aksi diduga oknum mahasiswa itu. Padahal semua di desa mereka selalu di musyawarahkan secara bersama oleh Pemerintah Desa, BPD, LPMD, Tokoh Perempuan dan lainnya.
Rosliana Nasution, tokoh perempuan bersama puluhan emak-emak juga merasa keberatan atas kehadiran mereka. Roslianana menilai mereka hanya membuat ribut di Desa Situmbaga ini.
Albani Nasution Kepala Dusun Situmbaga juga menilai aksi mereka sebagai aksi yang tidak didukung masyarakat Desa Situmbaga, Kecamatan Angkola Selatan.
Albani juga meminta kepada oknum mahasiswa itu jangan datang lagi ke desa mereka untuk membuat keributan.
“Semua aktivitas warga kami berjalan lancar, dan kehadiran mereka hanya membuat warga saya resah. Semua pembangunan juga berjalan dengan aman dan lancar,” ucapnya. (Saipul Bahri Siregar)