Dari ketiga korban dua di antaranya merupakan anak kembar. Keduanya yakni Naslah dan Wardah berusia 10 tahun. Naslah ditemukan selamat sementara kembarannya Wardah tidak tertolong.
Pj Kepala Desa Parbangunan, Muhammad Syafii Lubis mengatakan, Naslah dan Wardah anak dari pasangan Budi Ginting (35) dan Hotridawani Daulay, warga Desa Parbangunan. Budi bekerja sebagai honorer di Dinas Perizinan Pemkab Madina.
“Ayah korban bekerja sebagai honorer di kantor perizinan,” kata Syafii, saat dikonfirmasi Kamis (1/6) sore.
Sedangkan, korban lainnya yang juga meninggal dunia Wardhatul Harimah (11) merupakan anak Abdul Hadi seorang petani warga Desa Parbangunan.
“Untuk korban satu lagi, ayahnya bekerja sebagai petani di sini,” urainya.
Kedua korban yang meninggal saat ini telah berada di kediamannya masing-masing. Syafii juga menambahkan, kedua korban rencananya akan disemayamkan pada besok pagi Jumat (2/6) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Parbangunan.
“Besok sekitar pukul 09.00 pagi, rencananya disemayamkan,” tambahnya.
Kepala Dinas Perizinan Pemkab Madina melalui Sekretaris Abdul Aziz pun membenarkan ayah korban Budi Ginting salah satu honorer yang saat ini bertugas di Dinas Perizinan.
“Iya benar, Budi salah satu honorer kita. Dia bertugas di bidang pengaduan,” kata Aziz saat dihubungi. (rul)