PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com– Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan, dr Afandi Siregar sepertinya tidak habis jadi pembahasan. Setelah diduga membiarkan pencurian aliran listrik, ternyata direktur RSUD juga tidak memperbolehkan transfusi darah di rumah sakit itu. Bahkan stok darah, tidak bisa dibeli pasien rumah sakit lain, yang sangat membutuhkan. Pasien harus pindah, dan dirawat di RSUD Sibuhuan, baru masalah darah terselesaikan.

“Masalah darah, pindahkan pasiennya ke RSUD Sibuhuan, biar selesai masalah,” ketus Afandi Siregar melalui Humas Beny Lubis.

Dampak kebijakan Direktur RSUD Sibuhuan yang tidak memberi dan transfusi darah, terpaksa, pasien rumah sakit swasta harus ke Kota Padangsidimpuan. Dimana pasien usai operasi, melahirkan itu membutuhkan 3 kantong (bag) darah golongan B.

“Iyalah Bang ke Sidimpuan aja. Kufikir tadi bisa di RSUD minta tolong (dibayar, red). Atau mengambil darahnya (transfusi), karena pendonornya ada,” sebut Yumas Hasibuan, suami pasien yang istrinya sudah Tiga hari lemas, membutuhkan darah.

Informasi yang dihimpun Harian Tabagsel, bahkan Kepala Dinas Kesehatan dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Padang Lawas yang sudah menghubungi direktur, tidak diindahkan. Direktur tetap bersikeras tidak memperbolehkan. Padahal, baru-baru ini, PMI yang menggelar giat donor darah, sudah menyerahkan 58 bag/kantong darah ke RSUD Sibuhuan. Tentunya untuk stok, bagi pasien yang membutuhkan.

“Kita udah telpon Direktur, bahkan Ketua PMI juga menghubunginya, karena sudah banyak laporan, banyak pasien yang membutuhkan darah di RS Permata Madina, tapi susah, nggak tahu arah kebijakan/maksud direktur ini. Padahal pasien sudah membutuhkan,” tandas Kadis Kesehatan, Amelia Roitona yang merasa tidak habis fikir dengan sikap direktur RSUD Afandi Siregar.

Tidak ada dasar kebijakan yang bertolak belakang dengan pelayanan kesehatan ini. Hanya saja, Direktur beralasan, pasien yang membutuhkan darah itu, dipindahkan dan dirawat di RSUD Sibuhuan saja.

Alasan itu tentu menimbulkan pertanyaan besar. Dan hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Sibuhuan tidak merespon, alasan tidak diizinkannya beli atau transfusi darah di rumah sakit pemerintah itu. (tan)