PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com– Direktur RSUD Sibuhuan, dr Afandi Siregar enggan mengklarifikasi terkait persolan pelayanan darah Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS).
Terlebih lebih soal perjanjian kerja sama antara RSUD dengan Rumah Sakit Permata Madina. Pasca pemberitaan Harian Tabagsel.
Malah tanggung jawab direktur rumah sakit plat merah itu melemparkannya kepada Sekda, Arpan Nasution. Afandi mengaku tidak akan memberi keterangan soal rumah sakit.
Dengan nada dan raut wajah kesal, Afandi ngotot menghindar tidak berkenan memberi keterangan apapun. Disinggung susah ditemui, dan nomor tidak terhubungi dikarenakan nomor Handpone awak media ini diblokir Direktur ini, Afandi diam ketus.
“Tanya Sekda lah. Udah sama Sekda aja, ada dia disini,” kata Afandi Siregar saat dijumpai di Aula Hotel Almarwah Sibuhuan pada acara pelantikan pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Padang Lawas, Jumat (6/9).
Sementara Sekda, Arpan Nasution yang dihubungi mengaku sudah menghubungi Direktur RSUD Sibuhuan, dr Afandi Siregar.
Menurut laporan Direktur, kata Sekda, nota perjanjian kerja sama belum kunjung selesai dilaksanakan Direktur RSUD, dikarenakan kesiapan RS Permata Madina belum terkonfirmasi. Yakni terkait kesiapan penyediaan Reagen dan kantong darah.
“Inilah saya mau hubungi pihak RS Permata Madina mengenai kesiapan penyediaan Reagen dan kantong darah itu sudah bagaimana. Karena kata Direktur RSUD Sibuhuan, mereka (RS Permata Madina) belum siap,” terang Sekda.
Sementara keterangan pihak RS Permata Madina mengakui sejak awal sudah siap menyediakan Reagen dan kantong darah sesuai kesepakatan bersama dihadapan Sekda.
Bahkan ganti pembiayaan administrasi sesuai Perda yang ditetapkan, juga siap ditanggung RS Permata Madina.
Hanya saja, tentu setelah mengkaji dan menganalisa nota perjanjian kerja sama yang dibuat RSUD Sibuhuan, selaku pihak pertama.
Dimana nota itu belum juga ditunaikan pihak RSUD Sibuhuan dibawah pimpinan Direktur dr Afandi Siregar.
Bahkan, mengenai kesiapan nota perjanjian itu sudah sering dikonfirmasi pihak RS Permata Madina ke RSUD Sibuhuan. Untuk selanjutnya dianalisa dan dibahas RS Permata Madina.
“Kita dihadapan Sekda sudah mengatakan siap menyediakan Reagen dan kantong darah yang disepakati. Kalaupun ada biaya administrasi sesuai perda kita juga siap membayarkan. Tapi kan harus sama-sama ditandatangani. Ini saja belum selesai nota perjanjiannya, gimana kita mau menunaikannya. Bahkan kita sering konfirmasi sudah bagaimana nota perjanjian kerja sama itu. Buktinya belum selesai, jadi apa yang mau kita tandatangani. Dan termasuk besaran biaya administrasi yang harus kami bayarkan menurut hitung-hitungan mereka, juga belum ada,” jelas Guntur Kurniawan Hasibuan, Humas RS Permata Madina. (tan)