PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com– Anggaran Dana Desa (ADD) Hapung Torop, Kecamatan Ulu Sosa, Kabupaten Padang Lawas (Palas) diduga banyak yang tidak terealisasi. Sorotan terhadap penggunaan Dana Desa ini, buntut dari anak Kades yang menganiaya Ustad, dikarenakan tersinggung dengan isi Khutbah Jumat. Meski sudah berdamai di Polres Palas.
Informasi yang dihimpun Harian Tabagsel, bahkan ADD yang sudah melalui Musyawarah Desa (Musdes) hampir setiap tahun tidak teralisasi. Seperti jalan rabat beton di Sialanga Batu pada tahun 2020. Lalu rehab kamar mandi masjid di tahun 2021.
Tahun berikutnya, 2022 pengadaan pompa elektrik, angkong, kompor gas untuk masing-masing rumah tangga juga tak ada realisasinya. Lanjut di tahun 2023 pengadaan pupuk Urea 1 karung untuk warga juga nihil.
“Sedang tahun 2024 ini ada Polisdes, rehab jembatan sekaligus plat Deker juga terkesan dimanipulasi. Bahkan Bumdes kami 2019, sampe sekarang nggak ada,” terang IH, warga Hapung Torop.
Disisi lain, Riski Pardomuan Hasibuan, anak Kepala Desa, yang melakukan pelemparan rumah dan penganiayaan ustad tersebut, ternyata terdaftar sebagai Kaur desa.
Hal ini dibenarkan Camat Ulu Sosa. Hanya saja belum bersedia menanggapi. Termasuk soal banyaknya ADD yang tidak terealisasi.
“Iya, tapi mereka kan sudah berdamai,” kata Camat Ulu Sosa, Abdul Hakim Hasibuan membenarkan anak kades terdaftar sebagai perangkat desa yang dihubungi, Rabu (8/1).
Sementara Panguhum Hasibuan, Kepala Desa Hapung Torop belum dapat dihubungi. Pesan pendek juga tak ada balasan. (tan)