PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com- Alex Cander Siregar, karyawan rebus buah di pabrik kelapa sawit PT Giga Putra Nusantara Padang Garugur Jae, Kecamatan Aek Nabara Barumun, akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke Medan. Korban menghembuskan nafas terakhir dengan luka bakar nyaris menyeluruh di tubuh, hingga wajah. Belum sempat dirawat.
Informasi yang dihimpun Harian Tabagsel, korban kini dalam perjalanan pulang menuju rumah duka di Desa Parannapa Jae, Kecamatan Barumun Barat. Haknya sebagai karyawan PT Giga Putra Nusantara akan ditanggungjawabi perusahaan.
“Iya benar (meninggal dunia, red). Perusahaan bertanggung jawab sepenuhnya (pemenuhan hak korban),” ujar Abdul Rahman, KTU PT Giga yang dikonfirmasi, Selasa (4/3).
Hanya saja insiden kecelakaan kerja yang dikabarkan tanpa dilengkapi alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu, Abdul Rahman mengaku tidak mengetahui persis.
Bahkan warga sekitar yang mengetahui kejadian itu menyebutkan tiap pekerja belum tentu dilengkapi alat safety work.
“Kebetulan saya posisi di Medan pak, persisnya saya nggak tau,” tukas Abdul Rahman.
Sebelumnya, Kronologis kecelakaan kerja tersebut diketahui terjadi Senin, (3/3) berkisar pukul 17.00 WIB, saat berlangsung pergantian shift antara shift pagi dengan shift malam.
Karyawan rebusan atas nama Riswan (operator), Alex Cander (korban) dan Hotmatua Harahap (helper) sebagai karyawan stasiun Rebusan shift Malam.
Riswan dan Hotmatua bertugas di lantai bawah yaitu merebus dan mengeluarkan buah yang matang. Sedangkan korban Alex Cander bertugas di lantai atas yaitu membuka pintu rebusan yang sudah selesai merebus, mengisi TBS ke dalam rebusan yang kosong dan menutup pintu rebusan yang telah selesai diisi.
Sekitar pukul 17:30 WIB, tiba-tiba terdengar suara keras dari lantai atas rebusan disusul ada berondolan dan janjangan sawit berjatuhan ke lantai bawah.
Melihat kejadian tersebut, operator dan helper yg bertugas di lantai bawah berteriak minta pertolongan ke teman sekerja di stasiun terdekat bahwa telah terjadi kecelakaan kerja di lantai atas rebusan.
Seketika itu Hajirin (mandor pengolahan) dan beberapa orang anggotanya berlari naik ke lantai atas melihat dan mendapati korban.
Hajiriin dan anggotanya lalu menggendong korban mengevakuasi ke lantai bawah dan segera melarikan ke klinik terdekat untuk mendapat pertolongan medis. Soal penyebab kecelakaan tersebut belum diketahui secara pasti. (Parningotan Aritonang)