PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com- Posisi bdan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) penting diisi putra daerah untuk memahami karakter daerah demi terwujudnya pembangunan yang lebih baik.

Kalau putra daerahnya memiliki kemampuan terjemah kepemimpinan kepala daerah, maka perubahan untuk kemajuan bisa terwujud.

Menurut Ansor Harahap, menetapkan Sekda ini ke depan, bukan saja perkara putra daerah atau tidak putra daerah semata.

Tetapi kemampuan birokratis yang mumpuni dalam mengeksekusi agenda-agenda pemerintahan, kemampuan dalam mengomandoi OPD untuk bekerja maksimal, mewujudkan visi misi perubahan Padang Lawas maju.

Disamping itu, Palas butuh percepatan pembangunan. Sehingga dibutuhkan Sekda yang sudah paham kondisi segenap kelemahan dan kemampuan sumber daya aparatur.

“Selama ini, itu yang tidak dimiliki Sekda sebelumnya. Sehingga kita harapkan ke depan Palas memiliki Sekda yang bisa gerak cepat untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di berbagai aspek, salah satu kuncinya adalah kemampuan mengarahkan dan mengawal OPD bekerja maksimal, efektif dan produktif,” sebut Direktur Lingkar Studi Pembangunan Sumatera Utara, Ansor Harahap.

Berdasarkan kriteria itu, menurut putra Asli Siundol Sosopan ini, Panguhum Nasution dinilai layak menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) di Pemerintahan Putra Mahkota Alam Hasibuan (PMA)-Achmad Fauzan Nasution (AFN).

Itu dilihat dari loyalitas Asisten I Pemerintahan tersebut membersamai pasangan PMA-AFN, sampai menjadi orang nomor 1 dan 2 di Padang Lawas.

Kini setelah duduk jadi Bupati dan Wakil Bupati, diharapkan PMA-AFN tidak seperti kacang lupa pada kulitnya. Dimana sikap dukungan terhadap visi misi perubahan pasangan bupati dan wakil bupati (PMA-AFN) begitu menonjol ditunjukkan putra asli Padang Lawas tersebut.

Selain itu, Bupati dan Wakil Bupati juga harus ingat dengan janji-janji politiknya. Dimana tagline ‘Tano Digomgom Ibadat’ lebih mengutamakan putra daerah untuk merealisasikan program Padang Lawas Maju.

“Bahwa PMA-AFN penting menimbang nilai-nilai kearifan lokal dalam menempatkan Sekda ke depan, nilai-nilai kearifan itu termasuk etika yang tinggi dalam menentukan Sekda. Jadi Panguhum itu dalam pandangan kita ada perpaduan nilai-nilai kearifan lokal dengan kebutuhan percepatan pembangunan Palas,” beber mantan Bendahara Umum Badko HMI Sumut ini.

Adaptasi cepat dan bersinergi dengan arah kebijakan PMA-AFN sejak awal juga harus menjadi pertimbangan Bupati-Wakil Bupati menentukan Sekda. Bukan meraba atau coba-coba mengimport dari luar.

“Sekda harus diisi orang yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dengan arah kebijakan Bupati, dan bisa sinergis sejak awal. Tidak lagi meraba atau coba-coba. Palas butuh start yang baik dan cepat,” tandas mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Padang Lawas ini. (Parningotan Aritonang)