PADANG LAWAS, hariantabagsel.com– Video viral jadi perbincangan hangat ditengah warga Padang Lawas. Pasalnya, dua puluh lima jemaah umroh asal Kabupaten Padang Lawas diduga terlantar di bandara Singapura.

Salah satu video berdurasi 1:10 menit itu kini ramai diperbincangkan. Dalam narasi video disebutkan sebanyak 25 jemaah termasuk 1 anak umur 8 tahun, sudah 2 hari/malam berada di bandara Singapura.

Tampak para jemaah duduk lesu beralaskan ambal di bandara. Bahkan ada yang tertidur di sofa. Dan malah dikabarkan, selain 25 jemaah laki-laki dan perempuan tersebut, masih ada 10 jemaah lainnya yang tertinggal di hotel, dekat Bandara Kualanamu Medan. Total jemaah travel umroh yang hendak berangkat ke Tanah Suci Mekah ini berjumlah 35 orang.

Narasi video yang diduga dari salah seorang jemaah itu, juga menyebutkan jadwal pemberangkatan tidak jelas. Makan para jemaah juga terancam.

Usut punya usut, jemaah umroh ini berangkat melalui travel PT Karunia Jannah Firdaus. Dan Jumat (11/4) saat ditelusuri, perwakilan travel umroh asal Medan ini beralamat di Desa Sibuhuan Jae Kecamatan Barumun, Padang Lawas.

Saat didatangi, kantor perwakilan itu tidak ada merk, hanya rumah yang diakui sebagai perwakilan travel.

Pihak travel membantah jemaah terlantar di Bandara Singapura. Persoalan ini masih dalam proses pengurusan pihak travel. Namun enggan membeberkan kendala sampai jemaah berjam-jam terkatung-katung di bandara luar negeri tersebut.

“Iya benar (perwakilan travel). Nggak ada yang terlantar. Ini sedang diurus,” kata Mala Rambe, yang mengaku perwakilan travel di Padang Lawas.

Tak sampai disitu, Mala Rambe juga menelpon atas nama Dandi Nasution, yang diduga Suaminya, sebagai penanggung jawab travel Padang Lawas, yang juga ikut berangkat. Sayang, tidak ada jawaban mengklarifikasi video yang sudah jadi konsumsi publik tersebut.

Malah, membantah jemaah terlantar. Kondisi jemaah tidak seperti video tersebut.

“Hanya beberapa jam saja di bandara. Dan jemaah dalam keadaan baik, diurus makannya, dan hotelnya,” jelas Dandi dari seberang telpon.

Saat disinggung jadwal pemberangkatan, daftar manifes, hingga kendala sampai-sampai jemaah terpisah Dua kelompok, dan terlantar di bandara, Dandi enggan membeberkan. Dandi menyebutkan, pemberangkatan tertunda ini terjadi, dari pihak maskapai.

“Belum kesitu arahnya, yang jelas ini sedang diurus. Kalau itu (25 orang di bandara singapura, dan 10 orang masih tinggal di hotel di Medan), sebagian sudah dapat tiket pesawat, dan sebagian (yang tinggal di hotel) belum dapat tiket,” jelasnya yang mengaku kesal terhadap jemaah penyebar video tersebut. (Parningotan Aritonang)