TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com-Akibat cuaca ektrim (hujan dan angin kencang) yang melanda beberapa wilayah di Tapanuli Selatan sepekan terakhir, mengakibatkan beragam kerusakan dan bEncana. Salah satunya longsor, yang menutupi badan jalan penghubung Desa Tapus Godang dengan Hutabaru, Kecamatan Aek Bilah, Minggu (7/5).

Rohim Ritonga warga setempat kepada awak media menyebut, badan jalan tertutup material longsor sekitar 30 hingga 50 meter, tepatnya di Aek Balimbing.

“Ada sekitar 50 meter (panjang jalan yang tertutup material longsor),” kata Rohim menjawab wartawan lewat pesan seluler.

Disebut, saat ini ruas jalan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yang menghubungkan Biru, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapsel dengan Sipiongot, Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) itu, tak bisa lagi dilalui kenderaan, akibat material lumpur dan kayu dibadan jalan.

“Saat ini tak bisa lagi dilalui. Kalaupun ada, hanya kreta. Itupun sangat susah dan berbahaya,” ucapnya.

Dijelaskan, diseberang reruntuhan material longsor itu, ada ribuan jiwa warga Tapsel yang mendiami 11 dusun dari tiga desa, merupakan bagian dari Kecamatan Aek Bilah. Yaitu, Desa Huta Baru, Desa Aek Urat, dan Desa Aek Pisang.

“Urusan kekantor Camat Aek Bilah di Biru, tentu terhambat,” tegasnya seraya berharap, ada langkah dan upaya cepat dari pemerintah untuk mengatasi kondisi itu.

Hal senada juga disampaikan, Herman Ritonga. Menurutnya, kondisi ruas jalan berstatus jalan provinsi diwilayah itu sangat memprihatinkan. Sehingga, selama ini warga setrmpat, sering mengalami kendala terkait pelayanan disegala sektor, akibat buruknya kondisi jalan diwilayah itu.

“Harus ada keseriusan pemangku kepentingan dalam memperhatikan ruas jalan itu, terutama Prmprovsu. Sangat miris, baru sekitar tiga minggu lalu, diruas jalan itu ada bencana kenderaan hanyut dan menelan korban jiwa. Kejadiann itu saat kenderaan menyeberangi sungai yang tak ada jembatannya. Padahal status jalan itu milik Pemprovsu, tapi tak ada jembatan, juga tak ada aspal disitu. Kali itu, ada lagi lobgsor, dan menutupi badan jalan yang sehari-hari harus dilewati warga mrnuju Ibukota kecamatan dan kabupaten. Sebagai warga, kita bermohonlah, ruas jalan itu mendapat  perhatian dan menjadi prioritas, agar tidak bertambah korban di kemudian hari,” ungkapnya.

Menurutnya, langkah pertama yang perlu dilakukan saat ini adalah, material longsor harus segera disingkirkan agar warga di 3 desa tidak terisolir.

“Jalan longsor itu perannya  sAngat vital.  Merupakan urat nadi untuk menunjang perekonomian dan pelayanan masyarakat,” pungkasnya.

Camat Aek Bilah, Saddar Pasaribu belum memberi keterangan terkait longsor yang dikeluhkan warganya itu. (ran)