TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGASEL.com– Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Dolly PP Pasaribu, S.Pt, MM yang di wakili Kepala Dinas Pariwisata Abdul Saftar Harahap, S.Sos, MM membuka kegiatan Penyusunan Buku/Modul Ajar Muatan Lokal Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tapsel yang di selenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapsel di Hotel Torsibohi Nauli Sipirok, Rabu (11/10).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapsel Arman Pasaribu, S.Sos, M.Si dalam laporannya yang di sampaikan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Tapsel, Hotma Rido Ranto Siregar, S.Ag, M.Si selaku Penanggung Jawab Kegiatan mengatakan bahwa acara yang dilaksanakan saat ini adalah rangkaian dari penyusunan sekaligus membuat buku mata pelajaran muatan lokal bagi siswa tingkat SMP di Tapsel. Ini juga tindak lanjut dari kegiatan revitalisasi bahasa.

“Kegiatan yang akan berlangsung saat ini selain penyusunan modul dan pembuatan silabusnya, juga dilakukan pembedahan terhadap bakal materi yang akan di tuangkan di dalam buku pelajaran tersebut. Sehingga nantinya isi buku yang akan di cetak aktual, konseptual, terutama relevan terhadap usia anak didik atau tingkat kelasnya di sekolah,” ucapnya.

Hotma Rido lebih jauh menjelaskan bahwa Muatan Lokal pada kurikulum Merdeka menurut Pusat Pengembangan Kurikulum adalah sebuah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi yang terdapat dalam suatu daerah.

Sehingga dalam penyusunan buku bahan ajar ini, juga melibatkan berbagai unsur seperti akademisi, Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (FORKALA) dan Dewan Kesenian Tapsel, guru kesenian serta pelaku dan pekerja seni.

Melalui muatan lokal yang diterapkan di sekolah, diharapkan peserta didik dapat meningkatkan kecintaannya terhadap budaya daerahnya dan menanamkan nilai sosio kultural yang melingkupi peserta didik. Pemahaman nilai karakteristik daerah kepada peserta didik diharapkan dapat membentuk karaktek peserta didik.

Bupati Tapsel melalui Kepala Dinas Pariwisata Abdul Saftar Harahap, S.Sos, MM dalam arahannya antara lain mengatakan bahwa Pemkab Tapsel sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan terkait penyusunan bahan ajar muatan lokal ini.

Dimana langkah ini sebagai upaya pengenalan dan pelestarian budaya serta untuk menanamkan kecintaan siswa terhadap daerahnya, melalui buku pembelajaran muatan lokal pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar yaitu tingkat SMP.

“Pembelajaran muatan lokal sudah menjadi keharusan atau sangat penting untuk diajarkan kepada anak didik karena manfaatnya dapat memperkuat karakter kedaerahan yang menjaga kearifan lokal. Di tengah kemajuan tehnologi sekarang ini terlihat dan terasa bahwa pengetahuan terhadap budaya daerah di kalangan anak anak kian menipis, untuk itu tugas kita bersama menjaga dan melestarikan adat budaya kita yang umumnya memuat aturan dan ajaran tentang adab dan akhlak yang baik,” ujarnya.

Pada bagian akhir sambutannya, Saftar berharap akan tersusun satu buku mata pelajaran muatan lokal atau buku daerah yang memberi gambaran karakteristik budaya Tapsel yang di bungkus nilai moral yang tinggi.

Di acara tersebut turut hadir diantaranya Sekretaris Dinas Pendidikan Tapsel, Syaifuddin Zuhdi dari Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Ketua Forkala, Ketua Dewan Kesenian, Tim penyusun Buku, 50 orang Kepala Sekolah SMP dan 50 orang guru Kesenian SMP se Tapsel.

Usai acara permbukaan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Tapsel Hotma Rido Ranto Siregar, S.Ag, M.Si mengatakan bahwa acara ini berlangsung pada tanggal 11-13 Oktober. Terkait buku tersebut nantinya setelah di cetak akan dibagikan kepada tiap sekolah secara gratis. (Anas)