TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com– Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Pasaribu dalam aksi minum kopi dengan kulit manis bersama ribuan masyarakat Tapsel di Adian Pardomuan, Kecamatan Sipirok, Sabtu (16/12) berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan catatan sebanyak 4000 cup.
Dalam kesempatan itu Dolly menyampaikan, upaya Pemkab Tapsel dalam mendukung Kopi Sipirok telah dilakukan sebagaimana Surat Edaran (SE) Bupati Tapsel Nomor: 510/6901/2021 tertanggal 28 Oktober 2021 yang berisi penetapan hari Jumat sebagai hari minum kopi.
Kopi yang dikonsumsi pun di tanam di tanah Tapsel dan dirawat oleh petani-petani Tapsel. Minum kopi tersebut tidak dilakukan di kantor pemerintahan saja namun juga di lopo (warung kopi) berbagai pelosok desa di Kabupaten Tapsel.
“Kopi yang diminum pada hari itu adalah kopi masyarakat sendiri, bukan kopi-kopi komersial, maupun pabrikan besar dari luar. Tujuannya, guna mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat khususnya bagi petani Kopi Arabika Sipirok,” terang Dolly.
Dolly menambahkan hanya kopi dari tanah Tapsel yang diolah oleh petani lokal yang mendapatkan tempat di Kabupaten Tapsel yang juga akan diperlihatkan sebagai oleh-oleh kepada tamu-tamu yang berdatangan sehingga masyarakat luar mengetahui citarasa kopi Sipirok yang nikmat. Dengan begitu Dolly berharap Kopi Sipirok dapat dicintai oleh masyarakat.
Disisi lain mengingat pandemi Covid-19 yang pernah melanda seluruh belahan dunia, Dolly telah mengambil solusi dengan menggalakkan tenaga anak-anak muda Tapsel untuk melakukan pemasaran digital, mulai dari anak-anak sekolah seperti anak pesantren dan SMK.
“Kita manfaatkan tenaga anak-anak muda yang menggunakan social media dan digital minded ini, merekalah yang bisa menembus pasar online agar kopi kita terkenal di berbagai daerah,” terang Dolly.
Kemudian Dolly berharap acara yang luar biasa seperti ini tidak hanya sampai disini saja, namun ia mengajak seluruh masyarakat untuk dapat terus berbenah.
“Apalagi yang kita berikan kepada para petani kita jika kita tidak berupaya meningkatkan kapasitas dan kuantitas penjualan kopi kita di Tapsel. Hari ini kita bangga, meski syarat 4000 cup saja sudah cukup, kita sediakan 6000 cup karena yakin, masyarakat Tapsel mendukung petaninya untuk maju,” tutup Dolly.
Di kesempatan itu, Dolly juga menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tapsel bahwa per bulan Oktober lalu, Tapsel telah diberi akses oleh BPJS Kesehatan, sehingga siapapun masyarakat Tapsel yang kurang mampu dapat melakukan perobatan gratis di seluruh fasilitas kesehatan milik Pemkab Tapsel.
Sebelumnya, Dewan Kopi Indonesia Wilayah Sumut yang juga Ketua Umum Asosiasi UMKM Sumut, Ujianna Sianturi menyampaikan bahwa kehadirannya di Sipirok untuk menindaklanjuti kerja sama bersama Bupati Tapsel pada saat di International Coffee Day pada bulan lalu di PRSU terkait mengembalikan kejayaan Kopi Sipirok baik di tingkat Nasional bahkan Internasional.
“Dan kami juga membangun konsolidasi bersatunya para pelaku UMKM kopi yang ada di Tapsel,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Ujianna juga merupakan pelaku eksportir kopi yang dimana ia telah mengirimkan sampel Kopi Sipirok ke Eropa bahkan sampai ke Amerika.
“Bahwa kopi dari Sipirok ini adalah primadona dunia dengan skornya diatas 85,” jelas Ujianna.
Sedangkan, Kadis Perdagangan Koperasi dan UKM Tapsel, Novita Sari Wahyuni dalam laporannya menjelaskan, festival kopi tersebut dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 16-17 Desember 2023, dengan jumlah stand sebanyak 22 stand yang diisi oleh pelaku UMKM se-Tapsel.
Sebelum minum kopi bersama dengan masyarakat, Dolly lebih dulu menerima Sertifikat Rekor MURI dari Lutfi Syah Pradana.
Setelah itu, Dolly bersama Forkopimda, Dewan Kopi dan tamu undangan lainnya melakukan peninjauan terhadap stand pameran Kopi.
Acara tersebut dihadiri Forkopimda Tapsel, Ketua MPIG, para Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD, Kepala Bagian, Camat, PT. Pos Cabang Psp, BPJS Ketenagakerjaan Psp, Hatobangon daerah setempat dan masyarakat Tapsel. (PAP)