MANDAILING NATAL, HARIAN TABAGSEL.com– Puluhan pondok yang ditempati para santri di pesantren Musthafawiyah Purba Baru di Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina) hanyut terbawa arus akibat luapan sungai Aek Singolot, yang terjadi Rabu (20/12) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Tak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun seorang santri dikabarkan mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Santri tersebut bernama Nur Rahmat Hidayat (19), warga Desa Sungai Rumbai Timur, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Darmasraya, Provinsi Sumbar.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Mukshin Nasution meluapnya sungai itu akibat tingginya curah hujan yang melanda kecamatan itu sejak Rabu sore.
Ia mengatakan hingga saat ini dari laporan yang diterima dan terdata ada sekitar 35 pondok mengalami kerusakan dan hanyut terbawa arus sungai.
“Dari laporan yang kita terima saat ini ada sebanyak 30 puluhan pondok yang mengalami rusak dan hanyut terbawa arus sungai,” kata Mukshin saat dikonfirmasi, Kamis (21/12).
Selain itu, kata Mukshin, ada satu rumah warga yang juga ikut mengalami kerusakan akibat luapan sungai tersebut.
Sementara untuk korban yang mengalami luka, Mukshin menerangkan pada saat kejadian korban hendak menyelamatkan diri, namun bagian wajahnya terkena benturan.
“Bagian wajah korban mengalami sedikit luka, mungkin terkena benda pada malam itu, namun korban sudah mendapat perawatan dan kondisinya sudah membaik,” sebutnya.
Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi juga malam itu langsung turun ke lokasi. Dalam keterangannya di lokasi Atika mengatakan pihaknya pemerintah daerah saat ini melakukan peninjauan dalam hal memastikan dampak musibah yang terjadi.
“Kita meninjau dan mendata dampak yang terjadi. Untuk sementara yang hanyut Kurang lebih 30 unit pondok santri, mari sama-sama berdoa mudah-mudahan tidak ada korban jiwa,” katanya.
Ia pun berpesan kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar selalu waspada mengingat kondisi cuaca belakangan yang memasuki musim hujan.
“Kita dari Pemda mengimbau warga agar selalu waspada, dan mari kita berdoa semoga kita diberikan keselamatan,” imbaunya.
Berdasarkan pantauan Harian Tabagsel, saat ini para santri yang pondoknya mengalami rusak dan hanyut sudah berada di tempat pengungsian yang disediakan oleh pihak yayasan Musthafawiyah Purba Baru di desa Purba Baru.
Bantuan seperti beras, sembako dan sandang pangan telah berdatangan. Antara lain bantuan datang dari Pemkab Madina. Pada Kamis siang, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dan Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis meninjau para santri di tempat pengungsian. (Rul)