TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com–  Sempat viral di media sosial Facebook Pribadi @Sabar m sitompul kabar berita hilang remaja putri yang bersatus pelajar SM berinisial, SMT (14) warga, Kecamatan Angkola Muara Tais, ternyata dibawa salah seorang temannya untuk menjadi Lady Companion (LC) di salah satu pakter tuak di Desa Padang Bujur Baru, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Anak dari pasangan Abdul Rasid Tambunan (38) dan Fitri Utami Rambe ini awalnya meminta izin untuk menginap di rumah neneknya yang berada di Desa Sigulang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan.

Namun, setelah dicari ternyata putri pertama dari Abdul Rasid Tambunan ini tidak berada di rumah neneknya tersebut. Setelah itu, pihak keluarga mencari dan menjumpai sejumlah teman serta kerabatnya  namun pihak, keluarga tidak menemukan keberadaan.

Didampingi Dody Hendar Harahap yang merupakan anggota DPRD Terpilih Kabupaten Tapanuli Selatan, Abdul Rasid Tambunan mengatakan, putrinya tersebut tak kunjung pulang ke rumah.

“Sejak hari Minggu (14/7/2024) lalu, anak saya tidak pulang ke rumah. Sudah dicari ke rumah neneknya juga tidak ada. Kami sudah cari kemana-mana,” ungkapnya.

Setelah itu, ia menerima kabar bahwa putrinya dibawa oleh temannya DSD (15) ke Desa Padang Bujur Baru, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara. Namun, ketika didatangi ke lokasi tersebut. Ia tak menemukan putrinya dan diduga disembunyikan.

“Tadi malam, kami bersama keluarga mendatangi salah satu pakter tuak di Aek Godang itu. Tapi gak ada. Anehnya, pakter tersebut langsung tutup ketika kami datangi,” ujarnya kepada wartawan.

Lalu, Pada Sabtu (20/7/2024) siang tadi, dirinya dihubungi untuk dijemput di di tugu salak Kota Padangsidimpuan.

“Setelah kami tiba di rumah. Putri saya menceritakan kejadian yang dialaminya. Ia mengaku, dipekerjakan sebagai pelayan pakter tuak,” katanya.

Selama di pakter Itu putri nya tidak boleh menghubungi pihak keluarga dan HP miliknya juga disita temannya tersebut.

“Selama disana tidak boleh menggunakan HP. Kami disuruh melayani pemesan minuman tuak, disana kami juga disuruh nyanyi,” ucap Abdul Rasid Tambunan sesuai pengakuan putri kandungnya SMT.

“Namun entah kenapa anak kami tiba-tiba disuruh pulang oleh kawannya sendiri, mungkin setelah viral pemberitaan, kemudian dirinya di antar oleh ke Panompuan dengan menaiki angkutan umum tujuan Kota Padangsidimpuan,” katanya.

Akibat kejadian tersebut, orangtua korban berencana akan membuat laporan ke Mapolres Tapanuli Selatan besok Minggu ( 21/7/2024).

“Iya, kami akan melaporkan ini ke polisi. Karena Ini sudah termasuk tindak pidana,” tandasnya.

Sementara itu, Dody H Harahap anggota DPRD Tapsel terpilih meminta agar kasus tersebut segera di proses secara hukum.

“Kami mohon agar Polres Tapsel segera menangani persoalan ini,” ucap Dody. (SMS)