MANDAILING NATAL, HARIAN TABAGSEL.com- Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat, Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemerintah Kabupaten Madina mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan persampahan. Sosialisasi tersebut digelar di dua desa, yakni Desa Parbangunan dan Desa Barbaran, Rabu (21/8/2024).

Dalam sosialisasi ini, DLHK Madina menghadirkan dua orang narasumber. Yaitu, Abdul Kholik Nasution yang merupakan Eks Kabid Persampahan di DLHK Madina, dan Monang Nasution pemerhati atau aktivis lingkungan yang telah mampu mengolah sampah menjadi pupuk pertanian.

Kepala Dinas DLHK Madina Khairul yang diwakili Kabid Bidang Persampahan Amruddin Nasution dalam sambutannya mengingatkan terkait bahaya sampah yang dibuang sembarangan. Amru mengatakan sampah berbahaya baik terhadap kesehatan dan lingkungan.

“Sampah ini berbahaya baik untuk kesehatan dan lingkungan. Sampah bisa mendatangkan banjir, membawa penyakit dan membuat lingkungan menjadi bau,” kata Amru.

Oleh karena itu, Amru meminta masyarakat meningkatkan kesadarannya untuk menjaga lingkungan yang bersih dengan salah satunya jangan membuang sampah sembarangan.

“Tidak banyak permintaan kami bapak-ibu, kami cuma minta bapak-ibu jangan membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah-sampah bapak ibu semua pada tempat yang telah kami sediakan,” tuturnya.

Amru pun menerangkan tujuan sosialisasi ini untuk meningkatan kesadaran masyarakat terhadap persoalan sampah. Selain itu, ingin mensosialisasikan bahwa sampah juga bisa diolah mejadi barang yang bernilai ekonomi.

Sementara, narasumber pertama Abdul Kholik dalam materinya mengatakan bahwa sampah diklasifikasikan menjadi 3 jenis. Yaitu, jenis sampah organik, non organik dan sampah limbah medis.

Kholik pun mengatakan membuang sampah sembarangan dan membiarkannya bisa bakal menjadi sumber penyakit.

“Benar tadi apa yang disampaikan oleh Pak Kabid Amru, kalau sampah ini dibuang sembarangan dan dibiarkan akan menjadi sumber penyakit,” katanya.

Kholik juga menerangkan mengatasi persoalan sampah yang pertama diperlukan adalah sebuah niat. “Yang pertama harus punya niat, niat peduli terhadap kebersihan. Kalau niatnya gak ada, tidak akan ada kesadaran dan kepedulian,” katanya.

Mengatasi persolan sampah, kata dia, salah satunya dengan membentuk bank sampah di desa. Bank sampah ini nantinya, selain dapat mengatasi persoalan sampah juga dapat menambah sumber penghasilan masyarakat.

“Sampah plastik itu bisa diolah menjadi paving blok. Sampah pampers yang saat ini banyak ditemukan juga bisa dibuat menjadi pot bunga. Ini kan bisa dimanfaatkan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat,” katanya.

Sedangkan, narasumber kedua Monang Nasution dalam materinya memaparkan mengenai sampah yang bisa diolah menjadi pupuk pertanian.

“Kan sangat miris kita mendengar ada persoalan masyarakat yang tidak mampu membeli pupuk akibat keterbatasan ekonomi. Padahal, dari sampah-sampah yang dibuang setiap hari itu, bisa diolah menjadi pupuk,” katanya

Monang langsung mempraktekkan di hadapan masyarakat yang menjadi peserta sosialisasi mengenai cara mengolah sampah menjadi pupuk yang dapat dipergunakan untuk tanaman.

“Kalau ada sampah plastik jangan dibuang, sampah yang dari dapur juga jangan dibuang. Karena itu bisa kita olah menjadi pupuk,” ujarnya.

Monang juga menjelaskan mengenai bahan apa saja yang diperlukan dalam mengolah sampah menjadi pupuk.

“Bahan-bahan yang saya sebutkan ini dicatat ya bapak-ibu, agar tidak lupa. Dan jangan salah juga dalam membuatnya, karena ini harus sesuai urutan,” katanya yang sekaligus pun mempraktekkannya.

Dalam sosialisasi tersebut, ratusan masyarakat berharap kepada Bidang Persampahan DLHK Madina untuk terus melakukan kegiatan sosialisasi yang seperti ini.

“Kami berharap kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara terus menerus, dan bukan kali ini saja. Karena kami ingin bisa mengolah sampah seperti yang disampaikan oleh Bapak pemateri,” pinta masyarakat. (Rul)