PADANGSIDIMPUAN, hariantabagsel.com- Keseriusan Pemko Padangsidimpuan dalam menangani rumah warga yang hancur akibat tanah longsor di Gang Air Bersih, Lingkungan III, Kelurahan Sitamiang Baru, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan terus dipertanyakan.
Padahal, hampir dua bulan pasca longsor 13 Maret 2025 lalu, sampai saat ini belum ada tanda-tanda mau di perbaiki oleh pemerintah. Padahal sudah sering petugas dari instansi terkait melakukan survei dan mengambil foto. Tapi tindakan nyata belum juga terwujud.
Ngatinam (61) didampingi suaminya Amatiram (62) yang rumahnya hancur total menyampaikan bahwa bukan hanya rumahnya yang terkena longsor, tetapi ada 6 rumah warga lain di sekitar lokasi juga mengalami hal serupa.
Lanjut Ngatinam, bahkan untuk tidur bersama ketujuh anak dan cucunya, sampai saat ini masih menumpang di rumah saudaranya yang tidak jauh dari lokasi kejadian longsor.
Ia mengatakan, pihak Pemko Padangsidimpuan melalui BPBD, memang pernah melakukan survei ke lokasi. Namun hingga saat ini belum ada kepastian mengenai tindak lanjut penanganannya.
Saat ini, kondisi lingkungan di sekitar lokasi longsor cukup mengkhawatirkan. Ia cemas, tanpa adanya tindakan, longsor susulan bisa memperparah kerusakan yang ada apalagi saat ini masih musim hujan.

“Daripada menunggu pemerintah lebih baik kita memperbaiki sendiri seadanya, berkat bantuan dari masyarakat dan dermawan,” katanya kepada awak media, Sabtu (10/5/2025) siang saat ditemui di lokasi longsor.
IRT yang sudah berusia 61 menambahkan, lokasi Longsor ini sudah sering didatangi petugas, tetapi belum ada upaya nyata untuk menangani masalah tersebut.
Menurutnya, setidaknya Pemko Padangsidimpuan membuka hati nuraninya untuk membangun rumahnya bersama warga lainnya yang terdampak longsor.
“Rumah kami rata dengan tanah, tak ada yang tersisa, begitu juga dengan warga lain di lokasi ini, habis diterjang longsor semua,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, ia bukan tak mampu untuk bersabar, hanya saja kapan rumahnya akan diperbaiki.
“Tak jelas sampai sekarang, padahal ada anggaran yang di kucurkan pemerintah pusat. Mereka hanya pandai berjanji, kenyataannya sampai sekarang belum ada. Harapan yang disampaikan sejumlah pejabat waktu mendata hingga kini belum terealisasi,” ucapnya sedih.
“Waktu itu, saya diminta untuk bersabar karena melihat rumah saya sudah rata dengan tanah. Dan mereka berjanji akan segera dibangun kembali. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki,” ucapnya lagi.
Selain dirinya, ada warga lain yang rumahnya belum ada di perbaiki antara lain, Selamat, Rasmadi, Dani Nur Aisah, Asmadi, Mariati, Sekarang, semua masih tinggal di sekitar lokasi rumahnya yang runtuh.

Ia bersama suaminya membuat kamar kecil menggunakan papan seadanya. Dengan kondisi tersebut, ia sangat berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait segera merealisasikan janji untuk membangunkan rumah yang layak untuk ditempatinya.
“Sejauh ini, tak ada bantuan yang datang dari pemerintah. Belum ada bantuan, mereka bilang sabar aja sabar, waktu itu pas kejadian pihak Pemko Padangsidimpuan, hanya melihat kondisi longsor, tapi sampai saat ini belum ada diberikan bantuan sama sekali,” keluhnya.
Ngatinam mengaku bantuan yang mereka terima untuk memperbaiki rumah sendri merupakan hasil swadaya masyarakat dan pengusaha, baik papan sompengan dan sejumlah uang.
“Kalau dari pemerintah sama sekali tidak ada,” pungkasnya dengan nada kecewa.
Terkait hal tersebut Plt Kepala BPBD Kota Padangsidimpuan, Dedi Iriansyah saat dihubungi belum menjawab konfirmasi wartawan Harian Tabagsel. (Sabar Sitompul)