PADANG LAWAS, HARIAN TABAGSEL.com– Pekerja proyek di pembangunan gedung Pengadilan Negeri (PN) Sibuhuan, Kabupten Padang Lawas (Palas) muntah-muntah, yang diakui usai mengkonsumsi beras sintetis.

Peristiwa ini terjadi, sejak Rabu-Kamis (6-7/9) usai pekerja mengkonsumsi nasi yang diduga jadi faktornya.

Selama empat bulan bekerja pada proyek pembangunan gedung PN Sibuhuan, baru kali ini terjadi pekerja muntah-muntah. Dampaknya pekerja kerap sakit perut dan Buang Air Besar (BAB).

“Udah empat bulan kami bekerja di sini, baru ini kejadian seperti ini. Selama ini nggak ada,” kata Bembeng, kepala tukang.

Informasi yang dihimpun Harian Tabagsel, kejadian ini langsung dilaporkan ke Koramil 08 Barumun. Selanjutnya dikoordinasikan ke dinas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan uji lab.

Belum dapat dipastikan penyebab 30 pekerja proyek itu muntah-muntah. Namun beras bermerk CML itu sempat diperlihatkan, yang dibeli dari salah satu toko di Padang Luar.

Sekilas tidak ada yang berbeda. Begitu dites pada beras yang sudah dimasak, tampak nasi tidak terurai saat dihempaskan ke lantai.

Untuk sementara persoalan ini sudah ditangani Dinas Kesehatan Pemkab Palas. Uji lab terhadap beras yang diduga sintetis itu sudah diambil dan akan dikirimkan ke BPOM Medan.

“Iya, tadi kita dapat laporan melalui Koramil 08 tadi. Kita akan lakukan uji lab dulu ke BPOM Medan, sampai sebulan ini baru keluar hasilnya, apakah betul beras itu mengandung plastik atau tidak, kita tunggu saja dulu,” jelas Kadis Kesehatan, Amelia Roitona Nasution saat dikonfirmasi.

Terhadap pekerja, kata kadis juga akan dilakukan pemeriksaan kesehatan. Namun belum bisa diasumsikan, para pekerja muntah-muntah dikarenakan beras yang diduga mengandung plastik itu, atau tidak.

“Belum bisa kita pastikan (penyebabnya). Apakah mereka ada mengkonsumsi yang lain, makanya muntah-muntah. Untuk kesehatan pekerja akan kita lakukan pemeriksaan,” tukas Amelia yang langsung terjun membawa tim guna memeriksa kesehatan para pekerja proyek itu.

Menurut keterangan pekerja saat berbincang, mengaku sakit perut yang dialami tidak biasa. Itu setelah mengkonsumsi beras/nasi mulai Rabu (6/9) kemarin.

Perut terus terasa diguncang tidak biasa. Dan mengharuskan ke kamar mandi untuk BAB.

“Dikocok kayak nggak biasa. Langsung nembak (BAB) nggak sempat tertahan. Kuningnya pun kayak nggak biasa,” sebut Riski Waldendi selaku Sub Kontraktor yang juga korban. (tan)