TAPANULI SELATAN, HARIAN TABAGSEL.com- Sempat viral di pemberitaan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) seperti Kecamatan Batang Angkola dan Kecamatan Sayur Matinggi akibat kiriman air dari Kota Padangsidimpuan.
Padahal, sebenarnya hulu dari aliran sungair yang mengalir di Kota Padangsidimpuan ini berasal dari Kabupaten Tapsel, seperti aliran sungai Batang Ayumi yang membentang di Kota Padangsidimpuan yang hulu aliran airnya berasal dari Kabupaten Tapsel.
“Bagaimana bisa banjir yang melanda beberapa Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tapsel ini kiriman dari Kota Padangsidimpuan, padahal beberapa aliran sungai yang ada di Kota Padangsidimpuan ini berasal dari Kabupaten Tapsel. Seperti kejadian banjir bandang tahun 2017, diduga akibat banyaknya penambahan hutan di kawasan hutan daerah Sibio-bio, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapsel yang mengakibatkan banjir bandang melanda Kota Padangsidimpuan dan sekitarnya,” ucap Ibrahim Lubis (40) warga Padangsidimpuan, Senin (17/3) pagi.
Tidak itu saja, banjir bandang yang melanda Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapsel pada bulan Desember 2024, terlihat, akibat maraknya penambahan hutan diduga pemicu bencana alam banjir bandang di Kecamatan Tantom Angkola tersebut.
“Nah, kalau menurut saya, pemberitaan banjir yang melanda beberapa Kecamatan yang ada di Tapsel ini kiriman dari Kota Padangsidimpuan terlalu mengada-ngada. Dan kalau menurut saya Aparat Penegak Hukum harus bertindak tegas dan melakukan upaya pengecekan beberapa kawasan hutan yang ada di wilayah Kabupaten Tapsel. Karena di wilayah Kabupaten Tapsel ini marak penebangan hutan liar dan juga alih fungsi hutan menjadi kebun. Hal inilah yang menjadi dasar dugaan kuat penyebab banjir sering melanda Kabupaten Tapsel dan Kota Padangsidimpuan,” katanya. (Rahmat Ependi Nasution)